SOLOPOS.COM - Dukungan seniman untuk warga Desa Wadas yang mempertahankan alam ruang hidup mereka dari ancaman rusak oleh pertambangan batu andesit. (lbhyogyakarta.org)

Solopos.com, SOLO – Krisis di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah akibat rencana penambangan batu andesit oleh pemerintah di lahan pertanian milik warga kini memecah warga desa itu menjadi tiga kelompok.

Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempa Dewa) yang menghimpun mayoritas warga Desa Wadas yang menolak rencana penambangan batu andesit kosisten dengan sikap yang mereka kemukakan sejak 2015: menolak rencana penambangan batu andesit.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kini mengemuka kabar mayoritas warga Desa Wadas menyetujui pertambangan batu andesit dan telah menerima uang ganti rugi, Ketua Gempa Dewa, Insin Sutrisno, Rabu (6/7/2022), mengatakan kabar tersebut manipulative. Gempa Dewa tetap menolak rencana penambangan batu andesit, berapapun nilai ganti rugi lahan yang ditawarkan pemerintah. Duduk perkara bisa dipahami di Isu Ganti Rugi Meresahkan, Gempa Dewa Tetap Menolak Penambangan Andesit.

Erupsi Gunung Krakatau pada 1883 menjadi salah satu bencana alam terdahsyat di dunia. Erupsi ini memicu terjadinya gelombang tsunami setinggi 36 meter di Merak, Provinsi Banten, merenggut 36.417 jiwa dan membuat cahaya matahari redup selama hampir setahun akibat abu vulkanik menyelimuti atmosfer.

Gunung Anak Krakatau (GAK) yang berlokasi di perairan Selat Sunda, antara Provinsi Banten dan Lampung, kembali menunjukkan aktivitasnya, Rabu (6/7/2022). Gunung yang ini meletus sampai ketinggian 157 meter. Ulasan lengkap bisa dibaca di Erupsi Krakatau 1883, Picu Tsunami 36 Meter Hingga Renggut 36.417 Jiwa.

Pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, ribuan warga kulit putih Eropa tinggal di Vorstenlanden Surakarta yang memunculkan konflik antara penduduk Eropa dan pribumi, salah satunya Gerakan Ilmu Kebal Srikaton. Data Regeering Almanak voor Nederlandsch-Indie, 1921 menjelaskan hingga 1921 warga Eropa yang tinggal di Kota Solo 2.000 jiwa, disusul Kabupaten Klaten 1.145 jiwa, Kabupaten Boyolali 408 jiwa, dan Kabupaten Sragen 366 jiwa.

Orang-orang kulit putih itu berkeluarga dan tinggal di antara etnis Jawa dan lainnya, namun tetap mempertahankan cara hidup lama, sehingga membuat mereka lebih sensitif. Mereka mengalami kesulitan menyesuaikan diri dengan gaya hidup Indis di lingkungan yang baru. Penjelasan lengkap bisa dibaca di Gerakan Ilmu Kebal Srikaton, Konflik Pribumi dan Eropa Akhir Abad 19.

Pinjaman online (pinjol) masih menjadi pilihan masyarakat. Pada Januari-Mei 2022, pinjol telah menyalurkan kredit Rp89,9 triliun kepada masyarakat. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran pinjaman industri teknologi finansial pendanaan bersama (P2P lending) pada Mei 2022 mencapai Rp18,62 triliun.

Pinjaman itu tersalurkan kepada 18 juta entitas peminjam. Berdasarkan capaian tersebut, artinya industri yang dikelola 102 platform itu telah menyalurkan pinjaman mencapai Rp89,9 triliun kepada 75,2 juta entitas peminjam sejak awal tahun sampai Mei 2022. Ulasan lengkap bisa dibaca di Sempat Jadi Momok, Penyaluran Dana Pinjol Tembus Rp89,9 Triliun Per Mei.

Semua berita di atas bisa dibaca di Konten Premium di kanal Espos Plus. Konten-konten premium di kanal Espos Plus menyajikan pembahasan dengan sudut pandang tajam, komprehensif, dan berdata lengkap. Konten premium menyajikan analisis mendalam atas suatu topik. Silakan mendaftar terlebih dulu untuk mengakses konten-konten premium tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya