SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

GUNUNGKIDUL—Minat warga Gunungkidul bekerja ke luar negeri dinilai rendah. Saat ini tercatat warga Kecamatan Patuk yang paling banyak menjadi tenaga kerja di luar negeri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsonskertrans) Gunungkidul, Dwi Warna mengatakan, tidak sampai seratusan warga Gunungkidul yang merantau ke luar negeri. Berdasarkan data Dinsoskertrans, Pada 2011, terdapat 80 warga Gunungkidul yang menjadi tenaga kerja di luar negeri.

Sedangkan pada 2010, sebanyak 62 orang bekerja di luar negeri sementara pada 2009 sebanyak 20 orang. Dari data itu, terlihat ada tren peningkatan warga Gunungkidul yang merantau ke luar Indonesia. Meski begitu, minat bekerja di luar negeri dinilai rendah.

“Banyak yang bekerja di sektor pengolahan kayu lapis serta elektronik,” kata Dwi Warna, Senin (18/6).

Negara yang diminati adalah Malaysia, Jepang dan Korea Selatan.

Menurut Dwi, para pencari kerja itu tidak dipungut biaya saat mengurus kepergian ke luar negeri. Para pencari kerja itu biasanya mengeluarkan uang untuk keperluan paspor, visa, tes kesehatan sampai kursus bahasa.

“Tidak ada pungutan dalam bentuk apapun saat berurusan dengan Dinsoskertrans,” kata Dwi.(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya