SOLOPOS.COM - Venue Desa Trangsan, Gatak, Sukoharjo, di Balai Desa Trangsan, Selasa (26/10/2022). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri).

Solopos.com, SUKOHARJO — Kepala Desa Trangsan, Gatak, Sukoharjo, Mujiman mengatakan sejak Grebeg Penjalin pertama pada 2016 gelaran itu biasanya dibiayai oleh Pemkab. Namun, setelah adanya pandemi Covid-19 maka Grebeg Penjalin harus terhenti selama dua tahun.

Sementara pada grebeg kelima Pemkab masih fokus pada anggaran pandemi Covid-19 sehingga tidak ada anggaran pelaksanaan kegiatan Grebeg Penjalin.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Namun, hal itu tak membuat masyarakat yang mayoritas perajin rotan diam. Mereka justru sepakat Grebeg Penjain kelima harus diadakan dan disepakati dengan pembiayaan sendiri karena kegiatan itu dirasa bermanfaat bagi masyarakat.

“Pengalaman yang kami alami Grebeg Penjalin ini memang besar sekali manfaatnya. Sejak dulu kami hanya menggeluti pasar ekspor sementara lokal kami tinggalkan. Sebelum adanya grebeg ini pasar lokal hampir tidak ada, namun setelah kami adakan grebeg pertema higga keempat pasar domestik menjadi menggeliat. Kami bahkan kualahan untuk produksi,” terang Mujiman saat ditemui, Selasa (25/10/2022).

Mujiman menambahkan biasanya para perajin mememilih mengambil stok dari Cirebon untuk menutup kuantitas pesanan yang tak tercukupi karena tingginya permintaan.

Baca juga: Festival Reog Bakal Digelar di Ponorogo, 28 Grup Bakal Unjuk Kebolehan

Selain itu menurutnya adanya Grebeg Penjalin selain untuk mengangkat perekonmian warga juga untuk mengangkat kembali kejayaan perajin yang ada.

Sementara itu Kapolsek gatak, AKP Tugiyo mengatakan untuk persiapan keamanan akan dilakukan dari kepolisian dan koramil dibantu dari organisasi masa, tokoh masyarakat pemuda, hingga linmas.

“Kurang lebih sekitar 100 personel lebih pengamanan. Misalkan kami pandang perlu untuk penambahan personel mengingat masa yang banyak, kami akan segera berkoordinasi dengan Bapak Kapolres untuk meminta bantuan kemananan dari Sabara,” terang AKP Tugiyo saat dijumpai di Balai Desa, Selasa.

Bazar Mebel

Agenda kirab dan bazar mebel rotan tahunan bernama Grebeg Penjalin di Desa Trangsan, Gatak, Sukoharjo, akan digelar selama empat hari berturut-turut yakni pada Kamis-Minggu (27-30/10/2022).

Baca juga: Tarian Hingga Pesta Kembang Api, Begini Kemegahan Grebeg Suro 2016

Kegiatan itu ditargetkan meraup pangsa pasar lokal terutama dalam penjualan hasil kerajinan rotan dari perajin di Desa Trangsan, Gatak, Sukoharjo.

Seperti diketahui Grebeg Penjalin merupakan rangkaian kegiatan sebagai wujud syukur atas dikukuhkannya Desa Trangsan menjadi sentra industri mebel rotan.

Ketua Panitia Grebeg Penjalin kelima, Suryanto mengatakan kegiatan tersebut berbeda dengan empat kegiatan sebelumnya.

“Perbedaan yang pertama sumber pendanaan jika sebelumnya pada Grebeg Penjalin pertama hingga keempat donatur utama dari Pemkab melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kini grebeg kelima diselenggarakan menggunaan pendanaan mandiri,” terang Suryanto saat ditemui di Balai Desa Trangsan, Selasa (25/10/2022).

Baca juga: Minim Bahan Baku, Produki Kerajinan Rotan Trangsan Turun 70 Persen

Tentu antusias itu bukan tanpa sebab, menurutnya pada Grebeg Penjalin keempat yang dilaksanakan pada April 2019 lalu transaksi on the spot dalam bazar mebel rotan mencapai Rp190 juta. Namun dalam grebeg kali ini dia target capaian diharapkan bisa melebihi angka itu.

Selain itu diharapkan akan ada lebih banyak pembeli atau buyer lokal yang memesan, sehingga tidak hanya penjualan on the spot saja yang ramai.

Mengingat, selama ini produk rotan diproduksi sesuai pesanan sedangkan stok prduk jadi justru lebih sedikit karena perajin sudah sibuk menyelesaikan pembuatan pesanan.

Lebih lanjut, Suryanto menyampaikan rangkaian kegiatan itu akan dibuka dengan arak-arakan sejumlah lima gunungan yang berisi produk rotan.

Nantinya produk rotan itu akan diperebutkan oleh para pengunjung. Arak-arakan akan dilaksanakan pada pembukaan Grebeg Penjalin pada Kamis (27/10/2022) sejak pukul 07.00 WIB.

Baca juga: Kabar Baik, Factory Sharing Bakal Dibangun di Sentra Kerajinan Rotan di Desa Trangsan Sukoharjo

Kirab akan diikuti oleh 1.500 orang yang terdiri atas anak-anak hingga orang dewasa yang diberangkatkan dari Dukuh Tembungan hingga berakhir di Balai Desa. Tak hanya kirab, Grebeg Penjalin juga dimeriahkan dengan bazar hingga beberapa hiburan lain.

“Kalau rangkaiannya ada bazar mebel rotan sebagai roh dari Grebeg Penjalin. Hal itu untuk mengangkat dan menegaskan bahwa Desa Trangsan merupakan penghasil rotan terbesar. Peserta bazar yang terlibat sekitar 17 perajin UMKM dan 120-an tenan kuliner,” terang Suryanto.



Selama empat hari itu acara akan berlangsung sejak pukul 07.00 WIB-22.00 WIB di hari pertama. Kemudian di hari berikutnya berlangsung pada pukul 10.00 WIB-22.00 WIB.

Selain itu juga akan ada workshop yang memfasilitasi pendaftaran Nomor Induk Berusaha (NIB) untuk pengusaha baru yang belum memiliki NIB.

Pendaftaran NIB akan difasilitasi secara gratis. Pengunjung juga akan dimanjakan dengan hiburan band lokal, koes plus hingga pagelaran wayang.

Baca juga: Kontainer Langka, Ratusan Kerajinan Rotan Warga Gatak Sukoharjo Ngendon di Gudang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya