SOLOPOS.COM - Lokasi calon kantor terpadu Pemkab Wonogiri di Bulusulur, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri. (Solopos.com/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI — Pemkab Wonogiri mengalihkan rencana pendirian kompleks kantor terpadu ke pembangunan Mal Pelayanan Publik (MPP) yang bakal direalisasi tahun ini. Pengalihan itu membuat warga Desa Bulusulur, Kecamatan Wonogiri, kecewa lantaran tak jadi mendapat percikan peningkatan ekonomi.

Pembangunan kompleks kantor terpadu yang tadinya direncanakan di wilayah mereka, kini terancam batal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Desa (Kades) Bulusulur, Dwi Prasetyo, menyampaikan warga telah berharap hadirnya kompleks kantor terpadu di wilayah mereka. Karena keberadaan kompleks kantor terpadu itu diyakini bakal turut meningkatkan ekonomi mereka. Sejak rencana itu disosialisasikan ke warga desanya pada 2019 lalu, tak ada satu pun warga yang menolak pembangunan.

Dwi belum tahu pembangunan kompleks kantor terpadu di Desa Bulusulur dibatalkan. Yang ia tahu rencana pembangunan itu terhenti karena Pemkab melakukan refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19, dua tahun belakangan.

Di sisi lain, Pemkab Wonogiri kini bersiap-siap mengalihkan salah satu layanan kantor terpadu (MPP) ke Gedung Pertemuan Giri Cahaya di Kelurahan Giritirto, Kecamatan Wonogiri.

Baca Juga: Kantor Terpadu Pemkab Wonogiri Belum Dibangun, Warga: Jadi atau Tidak?

“Yang jelas kami belum tahu rencana itu batal. Kalau memang benar demikian, maka kami sedikit kecewa. Soalnya dari awal kami sangat mendukung pembangunan kantor terpadu, yang kami harapkan berpengaruh pada peningkatan ekonomi desa,” ucapnya saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (28/5/2022).

Terlebih, sejak kabar proyek mercusuar yang memakan dana ratusan miliar itu mencuat ke publik, harga tanah di area sekitar calon kompleks kantor terpadu sudah naik. Menurut Dwi, naiknya harga tanah tergolong tinggi.

Misalnya, tanah per meter persegi yang sebelumnya seharga Rp300.000, kini harganya sudah menyentuh Rp500.000 hingga Rp1 juta.

Wilayah perdesaan yang cukup strategis, dengan adanya kampus, sekolah negeri, dan perkantoran, penambahan wacana keberadaan kompleks kantor terpadu membuat harga tanah di Bulusulur naik cepat. Selain harga tanah, keberadaan kompleks kantor terpadu juga diharapkan mampu menyerap tenaga kerja warga sekitar.

Baca Juga: Kantor Terpadu Pemkab Wonogiri Senilai Rp400 Miliar bakal Dibangun 2023

Pemdes Bulusulur sebelumnya juga merencanakan menjadikan lapangan sepak bola setempat sebagai sport center. Rencana itu sempat terhenti karena Pemkab Wonogiri selaku pemilik lahan berencana menggunakan lapangan tersebut untuk membangun kompleks kantor terpadu.

Kini, jika Pemkab benar membatalkan rencana pembangunan kompleks terpadu, maka Pemdes Bulusulur akan melanjutkan rencana pembangunan sport center.

“Lapangan itu statusnya hanya sebagai hak pakai, sementara hak miliknya dipegang Pemkab Wonogiri,” terang Dwi Prasetyo.

Masalah Anggaran

Sementara itu, pembangunan MPP direncanakan dimulai pada awal Juli dan selesai Desember 2022. Anggarannya mencapai Rp14 miliar. Angka itu jauh lebih sedikit dibanding anggaran pembangunan kompleks kantor terpadu. MPP akan menempati lahan yang kini masih berdiri Gedung Pertemuan Giri Cahaya.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (27/5/2022), mengatakan rencana pembangunan kantor terpadu itu memakan biaya hampir Rp260 miliar. Angka itu sebanding dengan luas lahan yang digarap, yaitu 14 hektare (Ha). Sedangkan luas lahan Gedung Giri Cahaya yang bakal dibangun MPP hanya seluas 0,29 Ha.

Baca Juga: Pembangunan Kantor Terpadu Pemkab Wonogiri Ditunda Lagi

“Persiapan teknis, seperti DED [detail engineering design] sampai potensi anggaran sudah oke. Problem besarnya setelah dua tahun kena Covid-19, dengan keterbatasan anggaran, tidak memungkinkan kami merealisasikan program tersebut,” kata Bupati yang akrab disapa Jekek itu menjelaskan alasan penyusutan anggaran.

Lebih lanjut ia menjelaskan MPP yang bakal dibangun di eks Gedung Giri Cahaya Wonogiri itu akan diisi minimal 30 layanan publik yang terintegrasi di satu tempat. Selain pelayanan publik terintegrasi, MPP juga bakal ditempati Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) dan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag).

Kepala Disporapar Wonogiri, Haryanto menambahkan, gedung MPP akan terdiri atas dua lantai. Berdasar DED yang dirancang pihaknya, di lantai II yang dikelolanya bersama Dinas KUKM Perindag, akan ada area food court, ruang pertunjukan, dan wadah kreativitas.

“Mulai dari ruang podcast, pertunjukan dari rekan-rekan pegiat seni musik, kami siapkan di sana sambil menghibur pengunjung yang datang di food court. Untuk jam kerja di lantai bawah sesuai jam kerja biasa, yaitu lima hari kerja mulai pagi hingga sore. Tapi lantai atas bisa sampai malam,” terang Haryanto, saat ditemui di Wonogiri, Kamis (26/5/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya