SOLOPOS.COM - Mobil dan sepeda motor melintasi gang kampung sekitar Simpang Joglo, Banjarsari, Solo, yang ditutup mulai pukul 21.00 WIB, Selasa (14/6/2022). (Solopos/Gigih Windar Pratama)

Solopos.com, SOLO — Pemasangan box culvert yang merupakan bagian dari pengerjaan rel layang Solo di Simpang Joglo Solo memberikan sejumlah dampak kepada masyarakat maupun pengguna jalan.

Bagi pengguna jalan, mereka merasakan macet, debu, hingga polusi udara dampak pengerjaan proyek tersebut. Bagi warga sekitar, mereka harus rela jalan di depan gang menjadi akses alternatif untuk dilewati pengendara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bahkan, di malam hari ketika proyek berjalan, jalan gang depan rumah warga sekitar proyek Simpang Joglo Solo menjadi jalur utama karena beberapa akses jalan ditutup.

Nah, bagi sebagian warga, pengerjaan proyek Simpang Joglo Solo ini menjadi hiburan tersendiri. Kok bisa? Mereka mengaku enggan melewatkan pengerjaan proyek yang bersejarah ini.

Dalam pantauan Solopos.com pada Selasa (14/6/2022) dan Rabu (15/6/2022), warga secara antusias melihat proses pengerjaan rel Joglo Solo tersebut.

Baca Juga : Simpang Joglo Solo Macet, Pedagang Kuliner Keluhkan Debu-Asap Kendaraan

Salah satunya, Bagus. Warga Jl. Manunggal ini menikmati pengerjaan proyek Simpang Joglo Solo sejak awal hingga saat ini. Bahkan, ia menyebut menyaksikan pengerjaan proyek tersebut merupakan salah satu alternatif pelepas penat setelah bekerja.

“Lumayan buat tontonan sambil wedangan. Dari awal kabarnya kan akan jadi jembatan rel terpanjang. Jadi tertarik nontonnya. Pekerjanya juga ramah. Jadi kadang ngobrol sama tukangnya juga. Cerita pekerjaan. Buat teman mengobrol habis kerja,” ucapnya.

Menurut Bagus, salah satu yang paling menarik dari pengerjaan proyek Simpang Joglo Solo ketika ekskavator bekerja, yakni mengeruk tanah ataupun saat alat berat lain mengebor aspal.

“Ya pas ekskavator jalan, mengeruk tanah atau [alat berat lain] mengebor. Tertarik saja nontonnya. Kadang enggak terasa sudah jam 00.00 WIB, baru pulang,” tuturnya.

Baca Juga : Cegah Kendaraan Melintas, Warga Sekitar Simpang Joglo Solo Tutup Gang

Ternyata, bukan hanya Bagus yang merasa mendapatkan hiburan dari proyek Simpang Joglo Solo. Ibu-ibu juga tampak antusias melihat pengerjaan proyek tersebut. Salah satunya, Ajeng. Ia menyebut pengerjaan proyek Simpang Joglo Solo ini merupakan hiburan di malam hari ketika suntuk dengan acara di televisi.

“Bosen juga kadang nonton televisi. Jadi ya sekalian keluar cari angin. Nonton proyek sambil mengobrol dengan warga atau kadang pegawai proyeknya juga,” ungkapnya.

Ternyata, aktivitas warga menonton pengerjaan proyek Simpang Joglo Solo juga menjadi ladang rejeki bagi pedagang di sekitar lokasi. Salah satunya Kusnadi, pedagang nasi goreng yang selalu berjualan pada malam hari. Ia mengaku dagangannya cukup laris saat pengerjaan proyek Simpang Joglo Solo.

Pembelinya bukan hanya pekerja proyek, tetapi juga warga yang menonton proses pengerjaan di Simpang Joglo Solo. “Lumayan laris apalagi pas masuk jam proyek. Ramai, yang beli biasanya ya warga. Mereka juga sambil nonton pengerjaan proyek, begadang sampai malam jam 00.00 WIB,” tutur dia.

Baca Juga : Takut Tombok Jadi Alasan Sopir Ogah Lewat Tol, Pilih Simpang Joglo Solo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya