SOLOPOS.COM - Warga RT 3 RW 1 Desa Gedongan, Kecamatan Colomadu, Karanganyar mencabuti pohon pisang di tengah jalan rusak di kampung mereka yang beberapa saat sebelumnya mereka tanam. (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR — Warga RT 03/RW 01 Desa Gedongan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar bergotong royong menanam pohon pisang di tengah ruas jalan yang rusak di kampung mereka. Aksi ini bentuk protes mereka lantaran jalan rusak itu tak kunjung diperbaiki.

Penanaman pohon ini dilakukan Minggu (9/1/2022). Menggunakan peralatan seperti cangkul, mereka memperdalam lubang di jalan lalu memasukkan pohon pisang ke dalamnya. Namun aksi ini tidak berlangsung lama. Hanya berselang sekitar empat jam warga kembali mencabuti pohon tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, Senin (10/1/2022), jalan di Gang Arum tersebut lama rusak. Pemerintah desa pun sudah menganggarkan Rp64 juta sejak 2019 namun direlisasikan pada awal 2020 untuk perbaikan.

Baca Juga: Ish Ish Ish… 50% Jalan di Karanganyar Rusak

Sedianya anggaran itu akan digunakan untuk mengecor jalan sepanjang sekitar 150 meter dengan lebar 3-4 meter. Namun belum sempat direalisasikan, datang pandemi Covid-19. Tahun berikutnya, 2021, anggaran pembangunan fisik ditiadakan karena adanya ketentuan refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19.

Salah satu anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Gedongan, Rustanto, mengatakan tahun ini pun perbaikan jalan itu belum bisa dilakukan denan alasan yang sama. APB desa banyak tersedot untuk penanganan pandemi dan bantuan langsung tunai (BLT).

“Warga yang kurang memahami hal ini tentu kecewa sehingga terjadilah aksi seperti itu kemarin,” ujarnya.

Baca Juga: Gerakan Sejuta Pohon Sedunia, SMKN Jenawi Tanam Bibit Pohon Kurma

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Gedongan, Tri Wiyono, mengatakan hal senada dengan Rustanto. Menurutnya, pemanfaatan anggaran untuk Covid-19 ini tidak dipahami sebagian warga sehingga mereka mengambil jalan pintas protes dengan menanam pohon pisang.

“Perencanaan sudah dilakukan sejak 2019, tapi kan 2020 mulai Covid-19. Lalu ada refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19. Tahun 2021 anggaran masih belum boleh untuk pembangunan fisik. Sekarang 2022 juga belum boleh. Semuanya sepengetahuan BPD. Kami ada bukti rapat dengan mereka. Tapi warga tidak mau tahu sehingga mereka melakukan itu,” ujarnya.

Sementara itu, atas peristiwa itu salah satu anggota DPRD Karanganyar berencana memberikan dana aspirasi untuk merealisasikan pembangunan jalan tersebut.

Baca Juga: Jalan Grompol-Batu Jamus Rusak, DPUPR Karanganyar Janji Perbaiki

“Akhirnya anggota Dewan Karanganyar dari Partai Golkar yang akan mengupayakan dana aspirasi untuk membangun jalan itu. Sehingga kemudian warga mencabuti kembali pohon-pohon pisang yang sudah mereka tanam,” imbuh kades.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya