Solopos.com, BOYOLALI — Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Boyolali mengadakan operasi pasar minyak goreng curah murah untuk masyarakat dengan harga Rp13.000 per kilogram, Minggu (13/2/2022), di kantor dinas tersebut.
Salah satu warga Kelurahan Pulisen, Boyolali, Tri Sunaryo, 41, mengaku senang mendapatkan jatah minyak goreng curah murah. “Ini saya dapat dua kilo, harganya per kilo Rp13.000, jadi tadi bayar Rp26.000. Tadi sih mengambilnya pakai kupon ya, nggak lama paling cuma dua menit,” katanya, Minggu.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Tri mengaku minyak goreng murah tersebut sangat membantu dirinya. “Soalnya kan minyak goreng yang dibagikan ini harganya lebih murah daripada yang harga minyak goreng kemasan,” ungkap Tri.
Baca juga: Filosofi Batik Glugu Boyolali: Perbedaan Kalau Berkumpul Jadi Indah
Sementara itu, Kepala Disdagperin Boyolali, Karseno, mengatakan sebanyak 4,5 ton minyak goreng curah didistribusikan ke 1.485 warga, terdiri dari 990 warga Kecamatan Mojosongo dan Boyolali Kota serta Kecamatan Karanggede 495 orang.
“Ini mulai jam 08.00 WIB sampai dengan selesai. Kami melayani sampai tuntas dan hari ini harus rampung. Dari Kecamatan Boyolali ada Kelurahan Pulisen, Siswodipuran, dan Banaran. Untuk Kecamatan Mojosongo ada Kelurahan Kemiri dan Mojosongo,” jelasnya.
Kuota Masih Sedikit
Lebih lanjut, Karseno mengatakan warga umum mendapatkan jatah minyak setiap orang dua kilogram, kemudian untuk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) diberikan jatah lima kilogram, sedangkan pemilik restoran atau katering diberi jatah 10 kilogram.
Baca juga: Hore, 17 IKM Boyolali Berhasil Peroleh Sertifikat HAKI
“Kami sebagai dinas ikut hadir merasakan masalah minyak. Saya berkoordinasi dengan distributor PT Saran Insan Nusantara mendatangkan minyak goreng curah dari PT Smart Tbk. Ya ini baru sedikit untuk membantu masyarakat. Belum bisa menyeluruh karena kuotanya baru sedikit,” ungkapnya.
Karseno menjelaskan untuk data sasaran, Disdagperin Boyolali bekerja sama dengan para camat dan kepala desa. Hal tersebut agar penerima minyak goreng curah murah dapat tepat sasaran.
“Itu mekanisme pengambilan, kami beri kupon kemudian setiap kelurahan ada jamnya tersendiri. Ini kan lagi PPKM jadi jangan sampai ada kerumunan. Terbukti di sini tidak ada kerumunan, kan?” katanya.
Baca juga: Begini Sensasi Wisata Ngopi di Kebun Kopi Kaki Gunung Merbabu Boyolali
Untuk operasi pasar minyak goreng murah selanjutnya, Karseno belum dapat menjamin akan terjadi kapan. Ia mengaku sedang berkoordinasi kepada pihak-pihak terkait.
“Mudah-mudahan masyarakat baik yang rumah tangga atau UMKM, atau restoran, di kondisi seperti ini tetap bangkit dan semangat, karena pemerintah tetap hadir bagi masyarakat,” harapnya.