SOLOPOS.COM - Ilustrasi lalat (JIBI/Dok)

Serangan lalat dikeluhkan warga Desa Sekaran dan Desa Boto, Klaten.

Solopos.com, KLATEN – Warga dua desa di wilayah Kecamatan Wonosari mengeluhkan banyaknya lalat yang ada di lingkungan mereka. Diduga, lalat-lalat tersebut disebabkan kandang-kandang usaha ternak ayam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dua desa tersebut yakni Desa Sekaran serta Desa Boto, Klaten. Sementara, kandang ayam berada di wilayah Desa Boto. Setidaknya, ada empat kandang ternak yang ada di wilayah Desa Boto.

Ekspedisi Mudik 2024

Kepala Desa Sekaran, Hery Tri Marjono, menjelaskan dirinya kerap mendapat keluhan warga terkait maraknya lalat yang belakangan semakin menjadi di wilayahnya. Serangan lalat itu terjadi di pemukiman warga sembilan RW wilayah Desa Sekaran.

Dugaan munculnya lalat disebabkan adanya kandang ayam lantaran jumlah lalat yang menyerang permukiman semakin banyak saat dilakukan panen di kandang tersebut. Kondisi itu seperti yang terjadi belum lama ini ketika salah satu kandang yang berbatasan dengan wilayah Desa Boto dilakukan panen ayam.

“Kalau persoalan bau tidak. Hanya, lalatnya itu banyak sekali setelah ada kandang dan mengganggu warga. Yang jelas, imbasnya itu sampai ke sembilan RW di wilayah Sekaran. Ada warga yang sampai datang ke kantor desa meminta tolong untuk pembinaan kandang-kandang yang ada di Boto,” ujar dia saat ditemui di Wonosari, Jumat (17/4/2015).

Hery mengaku tak bisa berbuat banyak terkait persoalan itu lantaran kandang usaha ternak ayam berada di desa lain. Dia sudah menyampaikan persoalan tersebut ke pemerintah Desa Boto serta pemerintah kecamatan setempat.

Sementara itu, Kades Boto, Mashudin, juga mengaku mendapat keluhan dari warga di desanya terkait persoalan lalat yang menyerang permukiman. Sama halnya dengan wilayah Sekaran, banyaknya lalat yang menyerang permukiman juga terjadi setelah kandang-kandang berdiri.

Mashudin menjelaskan kandang usaha ternak ayam mulai marak berdiri di wilayah Boto sekitar satu tahun terakhir. Kandang usaha ternak ayam kali terakhir dibangun beberapa bulan lalu.

Pada pendirian kandang terakhir tersebut, Mashudin mengaku tak memberikan izin meski sudah pengusaha mendapat tanda tangan dari masyarakat. “Pernah diingatkan untuk tidak membangun kandang lagi. Tetapi, tetap nekat,” urai dia.

Mashudin mengatakan pemerintah desa setempat pernah menyampaikan persoalan kandang ternak ayam tersebut ke Kantor Pelayanan Terpadu (KPT). Informasi yang diterimanya dari KPT, kandang-kandang ternak ayam yang berada di Boto belum mengantongi izin. Lantaran hal itu, ia berharap ada tindakan tegas dari pemkab terkait keberadaan kandang agar persoalan gangguan serangan lalat tak lagi terjadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya