SOLOPOS.COM - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan keterangan kepada wartawan tentang penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Senin (23/3/2020). (Antara/Aditya Pradana)

Solopos.com, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin memastikan vaksin Covid-19 yang akan disuntikkan kepada jutaan warga Indonesia nantinya sudah melalui beberapa tahap uji klinis.

Keberadaan vaksin, menurut Wapres Ma'ruf saat dialog bersama juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr. Reisa Broto Asmoro, Jumat (16/10/2020), juga sejalan dengan ajaran syariat Islam dan hadis-hadis Nabi Muhammad SAW.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seperti diketahui, pemerintah tengah melakukan uji klinis vaksin Covid-19 yang akan disuntikkan pada jutaan warga di Indonesia. Vaksin itu diadakan melalui kerja sama dengan negara-negara lain ataupun dikembangkan sendiri, yakni vaksin Merah Putih.

Unggah Kisah Bocah Aceh Dibunuh Saat Cegah Ibu Diperkosa, UAS Sebut Rangga Mati Syahid

Ma'ruf menjelaskan vaksinasi menjadi salah satu tujuan yang disyariatkan ajaran Islam, yang disebut maqashid asy-syariah, yang memuat lima hal, yakni menjaga agama, menjaga jiwa, menjaga harta, menjaga keturunan, dan menjaga akal.

"Dari lima ini, dalam kondisi yang normal, menjaga agama itu nomor satu. Nomor dua menjaga jiwa atau hifdzun nafs. Tapi, dalam keadaan yang tidak normal, seperti masalah pandemi, menjaga keselamatan jiwa menurut syariat itu nomor satu. Karena menjaga jiwa tidak ada alternatifnya, tidak bisa digantikan yang lainnya, maka harus diutamakan," jelas Ma'ruf dikutip dari situs resmi Satgas Covid-19, Sabtu (17/10/2020).

Lebih lanjut Ma'ruf menuturkan pengadaan vaksin oleh pemerintah ini sebagai bentuk upaya ikhtiar untuk mencegah terjadinya suatu penyakit.

1.500an Lahan Terdampak Tol Solo-Jogja di Klaten Sudah Didata, Selanjutnya Apa?

Program imunisasi, menurutnya, adalah bagian dari upaya pengobatan.

"Berobat itu ada dua macam, ada yang kuratif dan preventif. Kalau kuratif, sudah terjadi, diobati. Lalu preventif itu sebelum terjadi," terang Ma'ruf Amin.

Persiapkan Lima Hal

Lebih lanjut Wapres menjelaskan imunisasi termasuk upaya preventif atau pencegahan. Ada dalil umum dalam agama Islam yang meminta umat Islam mempersiapkan lima hal sebelum datang lima hal.

Ia menjabarkan, pertama, umat Islam harus bersiap pada masa mudanya sebelum merasa tua. Kedua, persiapkan masa sehat sebelum sakit. Ketiga, persiapkan masa kaya sebelum miskin. Keempat, persiapkan masa luang sebelum sibuk. Dan kelima, persiapkan masa hidup sebelum mati.

"Nah, ini kan preventif, ada perintah agama supaya kita menjaga kesehatan. Jadi masa sehat harus kita persiapkan mencegah terjadinya sakit. Jadi itu dalil imunisasi," tegasnya.

Edukasi Cegah Covid-19, Dosen ISI Kolaborasi Bikin Tembang Dolanan dan Buku

Ma'ruf meminta masyarakat memberi dukungan kepada pemerintah. Dukungannya untuk semua tahapan persiapan hingga pelaksanaan vaksinasi. Masyarakat juga diharapkan tidak terpengaruh oleh berita-berita bohong.

"Masyarakat bisa mengikuti informasi-informasi melalui keterangan resmi yang disampaikan pemerintah. Jangan percaya informasi yang belum terkonfirmasi kebenarannya," pungkasnya.

Sebagai informasi, pemerintah sudah menerbitkan Keputusan Presiden No 18 Tahun 2020 tentang Tim Nasional Percepatan Pengembangan Vaksin.

Tim ini diharapkannya dapat melakukan penyiapan, pendayagunaan, peningkatan kapasitas, serta kemampuan nasional dalam mengembangkan vaksin.

Sebagai pelaksananya, proyek pengembangan vaksin dipimpin Lembaga Biologi dan Molekuler Eijkman, yang bekerja sama Kementerian Kesehatan dan Kementerian Riset dan Teknologi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya