SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin (kiri) dan Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin saat acara peletakkan batu pertama proyek pembangunan Menara MUI di Bambu Apus, Jakarta, Kamis (26/7/2018). (Antara-Puspa Perwitasari)

Solopos.com, JAKARTA — Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyebut saat ini Indonesia tengah menghadapi zaman kesamaran, apa maksudnya? Zaman kesamaran dalam pengertian Wapres Ma’ruf Amin adalah zaman ketika kebenaran dan kebohongan menjadi samar di tengah banjirnya misinformasi.

Hal tersebut disampaikan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam pesannya untuk hari jadi Majelis Ulama Indonesia (MUI) ke-46, Senin (26/7/2021). “Saya menamakan masa ini adalah zamanul iltibas, yaitu masa kesamaran. Kalau kebenaran tidak terkelola dengan baik, ini bisa terkalahkan dengan yang batil,” katanya.

Promosi Layanan Keuangan Terbaik, BRI Raih 3 Penghargaan Pertamina Appreciation Night

Baca Juga: Facebook Messenger Kini Hadirkan Emoji Bersuara

Wapres Ma’ruf Amin mencontohkan dengan perkembangan dunia informasi yang banyak dibanjiri dengan hal yang bukan hanya yang benar melainkan juga yang bohong atau hoaks, sehingga mengaburkan antara keduanya di zaman kesamaran ini. Untuk itu, Wapres menekankan pentingnya MUI sebagai wadah para ulama untuk menerapkan langkah-langkah yang terstruktur, masif, dan terencana.

“Peran MUI sebagai imamah institusional untuk bisa mengkooridnasikan supaya gerakan kita menjalankan khittah nabawiyah ini menjadi terkoordinasi dengan benar,” ungkapnya.

Kewajiban MUI

Dalam menghadapi Covid-19, MUI harus berkiprah bukan hanya sebagai mitra pemerintah, melainkan memiliki kewajiban untuk tanggung jawab kenegaraan dan keagamaan. “Menjaga jiwa umat adalah termasuk tujuan syariah yang menjadi kewajiban kita, di samping menjaga agama,” tegasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum MUI Miftahul Achyar mengatakan bahwa sampai saat ini MUI bisa menjalankan perannya.

Baca Juga: Epidemiolog UI Ingatkan Ivermectin Bukan Permen

Dia mengakui pandemi kali ini menjadi tantangan terbesar yang terjadi selama periode kepemimpinannya, termasuk ancaman fitnah yang merusak otak, akal, dan kebenaran di tengah-tengah masyarakat. “Maka dari itu di awal masa kepengurusan periode ini, MUI memberikan porsi lebih banyak terkait dengan penanggulangan pandemi Covid-19 dan dampaknya,” katanya.

Berbagai kebijakan telah MUI tetapkan dalam rangka penanggulangan pandemi tersebut seperti memberikan panduan bagi umat islam yang menjalankan ibadah dan aktivitas keagamaan, MUI juga melakukan kemitraan dengan pemerintah dalam sosialisasi, edukasi, dan juga pelaksanaan vaksinasi Covid-19. MUI juga aktif terlibat dalam program penanggulangan dampak pandemi yang bersifat ekonomi.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya