SOLOPOS.COM - Petani memanen jagung untuk bahan baku pakan ternak ayam di Dusun Cikatomas, Kecamatan Cijengjing, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, Senin (7/3/2022). Kementerian Pertanian menargetkan produksi jagung nasional 2022 mencapai 23,1 juta ton dengan luas tanam 4,26 juta hektare. (Antara/Adeng Bustomi)

Solopos.com, PURWAKARTA–Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menjelaskan selama ini Indonesia masih minus pasokan jagung dan kedelai.

Untuk memenuhi kebutuhan jagung dan kedelai di dalam negeri, Indonesia terpaksa impor. “[Penanaman] ini penting dilakukan, sebab [tantangan saat ini] kita masih kekurangan pasokan jagung dan kedelai. Bahkan, 90% komoditas ini masih di impor,” kata Wapres kepada wartawan, Senin (28/3/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wapres mengungkapkan Indonesia khususnya Jawa Barat (Jabar) masih terdapat ragam lahan-lahan yang bisa dimanfaatkan dan digunakan, apalagi mayoritas tanah masih dikuasai oleh swasta maupun BUMN sehingga setiap pemangku kepentingan dapat memberikan kesempatan dalam memandirikan masyarakat.

Tidak hanya itu, Ma’ruf menilai masyarakat sudah memiliki keterampilan di sisi hulu yaitu dari teknik penanaman komoditas pangan, tetapi tantangan yang masih dihadapi adalah kesulitan untuk mendistribusikan hasil panen untuk dijual dan kesulitan lahan.

Alhasil, Wapres pun mendorong agar pemuda turut serta hadir melalui perusahaan rintisan (startup) berbasis teknologi agrikultur (agritech) untuk membantu setiap petani mencapai hilirnya.

“Saat ini dibutuhkan mereka [startup] yang bisa menfasilitasi pembiayaan dan pemasaran atau menjadi intermediator sehingga bisa menjadi satu ekosistem yang dapat dibangun agar dapat memberdayakan masyarakat untuk mau membangun desa melalui digitalisasi,” jelas dia.

Wapres berharap digitalisasi menjadi jawaban untuk pemulihan ekonomi nasional khususnya di tingkat akar rumput atau masyarakat perdesaan sehingga pemerataan pendapatan dapat terjadi.

Wapres melakukan kunjungan kerja di Purwakarta, Jawa Barat. Kunjungan Wapres ke Jabar ialah untuk meninjau lokasi penanaman Jagung dan Kedelai di Desa Ciparung Sari, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta.

Di tempat tersebut, selain peninjauan, Ma’ruf pun mendengarkan paparan yang diberikan oleh Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi tentang gambaran umum lahan dan varietas-varietas yang ditanam.

Metode penanaman yang dilakukan menggunakan metode tumpang sari. “Pola tanam tumpang sari. Sekarang ada pohon jati, diantara jati ditanam jagung dan kedelai, sudah disiapkan. Hamparan sudah dibuka 5 hektare siap ditanam jagung dan kedelai, total 52 hektare,” ujar Suwandi.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Wapres: RI Kekurangan Pasokan Jagung dan Kedelai, 90 Persen Impor

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya