SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo. (Instagram)

Solopos.com, SOLO — Kabar ibu kos yang usir tiga perawat penghuni indekosnya di tengah msa wabah virus corona berbuntut panjang. Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengaku bakal melaporkan tindak pengusiran tiga perawat RSUD Bung Karno (RSBK) ke pihak berwajib.

Menurutnya, langkah yang dilakukan pemilik indekos di Kecamatan Grogol, Sukoharjo itu tidak berperikemanusiaan, apa pun alasannya.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Pria yang akrab disapa Rudy itu menyebut ibu kos yang juga berprofesi sebagai bidan memang sudah meminta maaf kepada Pemkot Solo atas kabar dirinya nmeng-usir tiga perawat. Permintaan maaf itu disampaikan secara resmi melalui surat.

Patut Dicontoh, 28 Orang Klaster Gowa di Sragen Sukarela Masuk Gedung Karantina

Ekspedisi Mudik 2024

"Sudah minta maaf, suratnya sudah kami terima. Ada kop PB IBI (Pengurus Besar Ikatan Bidan Indonesia) juga. Banyak alasan kenapa kami harus melaporkan ke polisi. Salah satunya, agar kejadian ini tidak berulang. Betapa pun alasannya, perawat-perawat kami ini hanya menjalankan profesinya,” kata dia, dalam jumpa pers di Ruang Natapraja, Kompleks Balai Kota Solo, Selasa (28/4/2020).

Ia menyebut berkas laporan sudah disiapkan dan segera dikirim ke Kepolisian Resort (Polres) Sukoharjo, sebagai tempat kejadian perkara.

Mengenai kelanjutan apakah laporan tersebut bakal diproses menjadi perkara pidana, Rudy menyerahkan seluruh keputusan kepada kepolisian.

Dikabarkan Mengusir 3 Perawat, Ibu Kos Membantah

"Entah nanti diselesaikan secara kekeluargaan atau mediasi terserah kepolisian. Kami melaporkan ini karena dia sudah melanggar hak asasi manusia. Hla wong perawatnya tidak salah, kok," ujarnya.

Kronologi

Terpisah, Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Solo, Suminanto, mengakui sudah meminta keterangan seluruh pihak terkait pengusiran tersebut.

Ketiga perawat dihubungi ibu kos lewat WhatsApp dan diminta pindah ke tempat indekos lain. "Diminta pindah dan untuk sementara tinggal di tempat yang aman dulu. Uang kosnya dikembalikan," kisahnya.

Suminanto menyebut masalah tersebut sebenarnya sudah selesai pada pekan kemarin. Kedua pihak saling meminta maaf, namun kembali ramai saat video kepindahan mereka diunggah ke media sosial.

Perjalanan KA Mudik Lebaran Batal Sampai 31 Mei, Prameks Beroperasi

"Pemilik kos tahu RSBK melayani pasien Covid-19. Sedangkan untuk reguler tidak dilayani. Itu ada spanduknya, tidak tahu siapa yang memotret, tapi sampai pada ibu kos itu. Mungkin juga ada masukan dari orang lain,” kata dia, Selasa.

Suminanto menyebut tindakan bidan tersebut sebagai bentuk kehati-hatian lantaran suaminya tengah sakit dan mengalami kepanikan.

"Kami sebagai tim kesehatan, termasuk profesi bidan dan perawat tetap kompak dan bersatu melawan Covid-19. Jadi, mohon kiranya seluruh perawat, sejawat bidan, dan masyarakat untuk tetap tenang dan menjaga kondusivitas," ucap Suminanto.

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, ibu kos yang diketahui sebagai Siti Mutmainah membantah jika disebut telah mengusir tiga perawat. Menghindari kata usir, ibu kos tersebut mengaku hanya meminta ketiga perawat pindah dari indekos miliknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya