SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, melayani wawancara awak media di Kompleks Balai Kota Solo, Kamis (4/11/2021) siang. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, tak mewajibkan pelajar yang terpapar Covid-19 dan orang tuanya menjalani isolasi terpusat di Ndalem Priyosuhartan. Namun, apabila karantina dilakukan di rumah masing-masing, maka seluruh anggota keluarga yang berkontak juga harus ikut dikarantina.

“Orangtuanya tidak setuju isolasi terpusat, ya, satu rumah tetap karantina. Meski hasil uji swab PCR orang tua siswa yang positif itu negatif,” kata dia, kepada wartawan, Jumat (26/11/2021).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Uji swab PCR acak yang menyasar 16 SD di Kota Bengawan rampung dilakukan Selasa (23/11/2021). Hasil sementara, tujuh siswa diketahui terpapar virus SARS CoV-2. Perinciannya, seorang di SD Cinderejo, tiga siswa di SD Semanggi Kidul, dan tiga siswa di SD Beskalan.

Baca juga: Soal Isolasi Terpusat Khusus Pelajar, Ini Kata Satgas Covid-19 Solo

Menurut Gibran, belum ada tambahan kasus dari hasil tracing. Sehingga, penghentian sementara pembelajaran tatap muka (PTM) tak akan berlama-lama.

“Kalau sedikit (yang terpapar), kami lakukan asesmen, tetap melanjutkan PTM. Kecuali banyak seperti di SD Kristen Manahan sehingga harus ditutup lama. Langkah paling penting adalah siswa yang positif ini harus menjalani karantina,” jelasnya.

Lebih lanjut disampaikan, anak usia di bawah 12 tahun rentan terpapar Covid-19 karena belum menerima vaksin. Kendati begitu, mereka sembuh lebih cepat karena tidak bergejala atau bergejala ringan. “Tenang saja, enggak usah takut,” imbuh Gibran.

Baca juga: Ndalem Priyosuhartan Disiapkan untuk Lokasi Isoter Klaster PTM Solo

Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, menyampaikan apabila tracing rampung dilakukan dan tak ada tambahan kasus, maka PTM bisa dilanjutkan. “Kami belum menerima hasil dari tracing maupun uji swab acak SMP dan SMK, serta yang dari Kementerian Agama (Kemenag). Sehingga, belum ada tambahan lagi. Anak-anak yang positif ini menjalani isolasi mandiri, kalau terpusat ‘kan harus didampingi orang tua, tapi mereka memilih di rumah. Jaga Tangga aktif lagi mengawasi mereka. Ya, harapannya tidak banyak kasus. Kalau dari surveilans tahap pertama kan sampai 107 kasus,” kata dia, terpisah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya