SOLOPOS.COM - Material tenda untuk peresmian flyover Purwosari, Solo, siap dipasang, Senin (8/2/2021), tapi peresmian ditunda. (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menilai sejumlah peranti beautifikasi flyover Purwosari kurang sempurna. Padahal, jembatan layang sepanjang 700 meter itu sudah resmi beroperasi sejak 13 Februari lalu.

Peranti tersebut antara lain lampu penerangan yang dirasa kurang elegan pada ikon Gambyong di kedua oprit menuju jembatan layang itu. Selain itu, penataan kabel juga kurang rapi sehingga mengganggu estetika.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Paving jalur pedestrian ada beberapa bagian yang rusak sehingga butuh perbaikan. Pelaksana proyek masih memiliki waktu hingga tahun depan untuk menyempurnakan kekurangan yang jadi sorotan Gibran pada flyover Purwosari Solo tersebut.

Baca Juga: Ke Solo, Kapolri Nostalgia Di Loji Gandrung hingga Kangen Gudeg Mbak Yus

“Lampunya perlu diganti, masih kurang elegan untuk ikon sekelas ini. Saya minta ganti dengan lampu yang lebih bagus biar tambah elegan. Ada kabel listrik yang melintang atau nglewer ke jalan, ada juga paving rusak, saya minta segera dibenahi,” katanya saat meninjau flyover tersebut, Selasa (23/3/2021).

Gibran juga menyebut kondisi taman yang kurang sempurna sehingga ia meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang menangani. Ia ingin sebelum infrastruktur senilai kurang lebih Rp100 miliar itu detailnya baik sebelum pengelolaannya diserahkan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

Baca Juga: Belasan Warga Positif Covid-19, Wilayah 1 RT di Jombor Klaten Lockdown

Tanggung Jawab Pelaksana Proyek

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.6 Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah I Jateng, Tisara Sita, mengaku siap menampung masukan Gibran soal kekurangan pada flyover Purwosari, Solo, tersebut. Sejumlah hal yang dikeluhkan putra sulung Presiden Joko Widodo itu akan dibenahi.

“Terima kasih atas masukan Bapak Wali Kota, ini segera kami tindaklanjuti. Soal perkabelan nanti kami koordinasikan dengan PLN, untuk taman dengan DLH,” katanya.

Baca Juga: Pantau PTM SMP, Wali Kota Solo Gibran Soroti Pemakaian Face Shield

Masa pemeliharaan jembatan layang yang dibangun selama kurang dari setahun itu masih sampai 18 Maret 2022. Sehingga perbaikan sejumlah kerusakan masih menjadi tanggung jawab pelaksana proyek.

“Dalam setahun masa pemeliharaan kalau masih ada kerusakan tetap kami perbaiki sebelum penyerahan ke Pemkot,” jelas Tisa, sapaan akrabnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya