SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka membatik di Festival Laweyan 2022, Sabtu (1/10/2022). (Solopos.com/Afifa Enggar Wulandari)

Solopos.com, SOLO–Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka membatik bersama ratusan orang dalam serangkaian acara Festival Laweyan, Sabtu (1/10/2022) pukul 09.00 WIB.

Kegiatan bertajuk Nyanting Bareng juga diikuti oleh Putra Putri Solo, Camat Laweyan, dan Lurah di Kecamatan Laweyan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dimulai pukul 09.00 WIB, Nyanting Bareng berlangsung di Hotel Solia Zigna Laweyan. Di bawah teduh pohon, Gibran bersama ratusan orang menggores canting di atas kain.

Gibran sendiri menuai beberapa komentar dari pembatik lain. Ia bisa menyelesaikan sketching atau menggambar pola batik dalam waktu kurang dari setengah jam.

Gibran kemudian melanjutkan proses pewarnaan batik yang sudah ia gambar. Ia memberikan warna kuning pada latar belakang batiknya.

Nyanting Bareng merupakan bagian dari peringatan Hari Batik 2 Oktober. Sementara esok hari, masih akan ada penampilan peragaan busana batik dengan iringan tari, musik, dan nyanyian etnik.

Ketua Panitia Festival Laweyan 2022, Tom Festarandi, mengatakan peserta Nyanting Bareng berasal dari seluruh kalangan masyarakat. Di antaranya dari komunitas, karyawan hotel, wisatawan, dan pembatik sendiri. Tak hanya itu, beberapa lurah Kecamatan Laweyan juga turut membatik.

“Peserta nyanting itu umum. Ada dari komunitas, karyawan hotel, wisatawan dan profesional. Ada juga tadi salah satu dari,” kata Tom kepada Solopos.com

Tom menambahkan Festival Laweyan diharapkan mampu menarik wisatawan Soloraya dan luar Soloraya agar mampu menambah nilai ekonomi bagi pengusahab batik.

“Kalau kami adakan ini, gerai batik pada buka. Besok saat pentas gerai malam juga buka, diharapkan pengunjung pada beli,” katanya.

Ada yang berbeda dari Festival Laweyan 2022 dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kali ini, panitia justru mengharapkan festival ini mampu menarik kunjungan wisata luar Soloraya.

“Kira-kira kami harapkan 70 persen orang luar [luar Soloraya] yang masuk, 30 persen kami penguatan di Solo,” katanya.

Sementara Lurah Laweyan, Agus Wahyu Purnomo mengatakan para lurah juga turut membatik. Di antaranya dari Pajang, Sondakan, Laweyan dan Bumi Kecamatan Laweyan.

“Ini salah satu kita ada komunitas Pasolawi Pajang itu yang memang kluster batik yang ada di Laweyan,” kata Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya