SOLOPOS.COM - Pengendara kendaraan bermotor melintasi Simpang Tujuh Joglo, Banjarsari, Solo, Kamis (18/8/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Proyek pembangunan rel layang di Simpang Joglo, Banjarsari, Solo, yang kini memasuki tahap kedua sejak awal Agustus 2022 memunculkan beberapa lokasi kemacetan baru. Setelah tahap pertama kemacetan terjadi di Jl Ki Mangun Sarkoro dan Jl Pamugaran, kini pusat kemacetan bergser ke arah Jl Manunggal.

Berdasarkan pengamatan Solopos.com, Kamis (18/8/2022), kemacetan di Jl Manunggal terjadi karena adanya detour track dan juga pagar pembatas. Apalagi setelah pintu perlintasan kereta api digeser, kemacetan tidak terhindarkan nyaris di setiap waktu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kemacetan yang terjadi sejatinya tidak begitu mengherankan, karena Simpang Joglo merupakan jalur padat lalu lintas. Pengguna jalan hanya memiliki sedikit opsi selain melewati Simpang Joglo. Pun opsi yang ditawarkan adalah melewati Jl Slamet Riyadi yang jelas lebih jauh.

Rochmat, warga Nusukan, Solo, yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan swasta, tidak bisa menutupi kekesalannya karena macetnya Simpang Joglo sejak proyek rel layang dimulai. Pengerjaan sejumlah proyek yang bersamaan membuatnya harus melewati gang-gang kecil untuk menuju rumahnya.

“Yo capek kalau macet terus begini, belum nanti kalau viaduk Gilingan mulai dikerjakan, terus meh lewat endi? Sekarang lewat jalan-jalan kecil juga sama saja isine pengendara motor kabeh ya sama macetnya,” keluhnya.

Baca Juga: Wah! 86 Lokasi Dibor untuk Fondasi Pilar Jembatan Rel Layang Joglo Solo

Lebar jalan yang sempit ditambah volume kendaraan yang tinggi membuat Simpang Joglo sangat padat untuk dilewati. Ditambah adanya debu membuat pengalaman berkendara semakin tidak nyaman. Bahkan pengendara motor hanya bisa mencapai kecepatan 20 km/jam untuk melewati Simpang Joglo dari arah Jl Ki Mangun Sarkoro.

“Gak bisa nyetir agak ngebut, jalannya sekarang debu dan kadang juga disiram air dari pengelola proyeknya. Nyetir enggak bisa lebih dari 20 km/jam. Macetnya marai mumet, nek ada apa-apa jadi males mau lewat Joglo, tapi ya aksesnya cuman bisa lewat situ. Lewat Pasar Gilingan ya sama saja macet,” jelas Rochmat.

Lebih Parah

Pengalaman serupa juga dirasakan oleh Umar, warga Jl Bromo, Solo, ini merasakan kemacetan yang melelahkan selama ada proyek pembangunan rel layang di Simpang Joglo. Ia menyebut pengalaman kemacetan yang dilaluinya lebih parah dibandingkan pada tahap pertama dulu.

Baca Juga: Menyempit Karena Proyek Simpang Joglo, 3 Jalan di Solo Ini Jadi Searah

“Sekarang jalannya kan dialihkan jadi lewat Jl Kerinci, terus muter nanti tembusnya Jl Sumpah Pemuda. Jalannya kecil dan sudah padat pengendara. Dibandingkan yang kemarin, ini lebih parah macetnya,” lanjutnya.

Umar mengusulkan agar Pemkot Solo mempersiapkan rekayasa lalu lintas yang lebih mudah untuk dilewati. Akses yang diberikan saat ini, menurutnya cukup menyulitkan bagi mereka yang sehari-harinya melewati Simpang Joglo.

“Kalau boleh usul, untuk dibenahi manajemen rekayasa lalu lintasnya, sekarang lewat jalan-jalan kecil selama proyeknya jalan, kan ya susah buat yang lewat. Sedangkan yang dilewati jalannya juga tidak begitu luas padahal rencanana bikinnya sampai 2023,” ujarnya.

Baca Juga: Jalan Kolonel Sugiyono Solo Searah, Kendaraan Berat Dialihkan ke Mana?

Seperti diketahui, saat ini proyek pembangunan rel layang di Simpang Joglo, Solo, memasuki tahap II yakni membuat fondasi menggunakan mesin bor (bored pile) untuk tiang jembatan rel. Pekerjaan itu mengakibatkan penyempitan sejumlah ruas jalan.

Dua ruas jalan yakni jalan Solo-Purwodadi dan Jl Kolonel Sugiyono diubah menjadi searah untuk menghindari penumpukan kendaraan. Pekerjaan tahap II ini berlangsung hingga Februari 2023 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya