SOLOPOS.COM - Petugas Polres Klaten melakukan razia di sejumlah warnet di Klaten, Senin (28/1/2013). (Moh Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)

Petugas Polres Klaten melakukan razia di sejumlah warnet di Klaten, Senin (28/1/2013). (Moh Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN — Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Klaten dibantu aparat Polres Klaten menciduk sejumlah pelajar dan pasangan muda-mudi yang disinyalir berbuat mesum di dalam bilik warung internet (warnet), Senin (28/1/2013).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pantauan Solopos.com razia Satpol PP dan polisi difokuskan kawasan Barenglor dan Jonggrangan, Kecamatan Klaten Utara. Dari sebuah warnet di Barenglor, petugas membawa tiga pasang pria dan wanita yang disinyalir berbuat mesum di dalam warnet. Sementara di sebuah warnet di kawasan Jonggrangan, Satpol PP mendapati empat pelajar yang masih berseragam sekolah. Mereka yang terjaring razia akhirnya dibawa ke Kantor Satpol PP untuk dibina.

“Di sini saya sedang mengerjakan tugas. Bukan untuk keperluan lain,” ucap pasangan pria yang kedapatan berduaan dengan pasangan wanita di dalam bilik warnet di kawasan Barenglor.

Di hadapan Satpol PP, pria itu terus menyanggah telah bertindak asusila bersama pasangan wanitanya. Namun Satpol PP tetap membawa pasangan itu ke kantor untuk dimintai keterangan.

Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah (Perda) Satpol PP, Rinto Padmono, mengatakan razia kali ini baru bersifat permulaan. Dia berharap pengelola warnet jera dengan razia yang digelar Satpol PP. Dia meminta pengelola warnet lebih tegas dalam melarang kalangan siswa bermain di warnet selama jam sekolah berlangsung. Dia juga meminta pengelola warnet tidak membuat bilik tertutup supaya tidak dimanfaatkan pasangan muda-mudi untuk berbuat mesum.

“Ke depan, razia warnet akan diintensifkan. Kami tidak ingin warnet disalahgunakan sebagai lokasi pelarian siswa saat pelajaran sekolah berlangsung dan lokasi berbuat mesum,” tegas Rinto.

Rinto mengakui sebagian pelajar mengaku sudah pulang dari sekolah saat terjaring razia. Akan tetapi, pelajar itu masih mengenakan seragam sekolah saat terjaring razia di dalam bilik warnet. “Kalau memang sudah pulang dari sekolah, lebih baik tidak memakai seragam jika ingin main di warnet,” terang Rinto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya