SOLOPOS.COM - Ilustrasi pandemi Corona. (Detik.com)

Solopos.com, SUKOHARJO — Salah satu guru di SDN 2 Kepuh, Nguter, Sukoharjo, terkonfirmasi positif Covid-19. Kini, pembelajaran tatap muka di SD tersebut dihentikan sementara waktu.

Kabid Pendidikan SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo, Budiarti, mengatakan pihaknya baru pekan lalu mengetahui adanya guru yang positif Covid-19. Setelahnya, Disdikbu bersama Dinkes Sukoharjo berkoordinasi untuk melakukan tracing kepada seluruh siswa dan guru di sekolah tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Benar, ada guru yang terkonfirmasi positif Covid-19. Itu di SDN 2 Kepuh. Sudah kami tracing langsung. Hasilnya, semuanya negatif kecuali guru bersangkutan,” jelas Budiarti ketika dihubungi Solopos.com, Sabtu (23/10/2021).

Baca Juga: Bu Bupati, Car Free Day Sukoharjo Kapan Dibuka?

Menurut Budiarti, guru yang terkonfirmasi positif tersebut diketahui tertular bukan di lingkungan sekolah. Melainkan tertular saat berpartisipasi di acara hajatan di tempat asalnya.

Ia memastikan belum ada klaster PTM di Sukoharjo. Meskipun begitu, pihaknya tetap mengambil langkah antisipasi dengan menghentikan sementara waktu program PTM di SDN 2 Kepuh.

“Setelah di-tracing ternyata tidak berdampak atau menular ke lingkungan sekolah. Jadi bukan klaster baru PTM. Tapi tetap kami pantau dan antisipasi. Semua siswa di SDN 2 Kepuh saat ini kembali belajar dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dulu sementara waktu,” ungkap dia.

Baca Juga: Khawatir Klaster Baru, Bupati Cabut Izin Acara Konferwil IPPAT Jateng

Budiarti belum bisa memastikan kapan SDN 2 Kepuh bisa kembali menggelar PTM. Menurutnya, kebijakan tersebut menunggu rekomendasi dari Satgas Covid-19 Sukoharjo.

“Kalau sudah dibolehkan PTM kembali nanti kami informasikan ke sekolah terkait. Tapi untuk sementara ini tetap PJJ dulu,” beber dia.

Untuk langkah antisipasi lainnya, Disdikbud Sukoharjo masih mendata siswa SD dengan usia minimal 12 tahun untuk mengikuti vaksinasi. Disdikbud Sukoharjo juga berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan setempat untuk membantu pendataan.

Baca Juga: Warga Bantaran Mojolaban Sukoharjo Ternyata Banyak Yang Belum Vaksin

“Kami minta kecamatan mendata juga. Setelah itu baru dikolektifkan. Untuk perkiraan berapa jumlahnya belum tahu. Tapi kemungkinan sekitar 100 orang hingga 200 orang. Tapi nanti akan kami koordinasikan lagi,” beber dia.

Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, mengatakan tindakan cepat dilakukan Satgas terkait temuan tersebut. Hal ini lantaran proses pendeteksian uji PCR yang saat ini bisa diketahui dengan relatif cepat.

“Sekarang dua hari [hasil uji PCR] bisa diketahui. Sehingga bisa ada tindakan secepatnya. Siswa dan guru lainnya negatif, tapi tetap PJJ sementara waktu,” beber dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya