SOLOPOS.COM - Sekretaris Panitia PPDB Dindik Kabupaten Ponorogo, Soiran, menjelaskan penyebab kurangnya jumlah murid, Kamis (14/7/2022). (Ronaa Nisa’us Sholikhah/Solopos.com)

Solopos.com, PONOROGO — Fenomena sekolah dasar atau SD negeri yang kekurangan murid pada penerimaan peserta didik baru atau PPDB tahun 2022 rupanya juga terjadi di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur (Jatim). Sebanyak tiga SD negeri di Ponorogo hanya mendapat satu murid baru pada tahun ajaran baru kali ini. Ketiga SD itu yakni SD Negeri Jalen di Kecamatan Balong, SD Negeri Bringinan di Jambon, dan SD Negeri 1 Ngrogung di Ngebel.

Tercatat ada sekitar 579 SD negeri di Ponorogo yang tahun ini membuka penerimaan peserta didik baru melalui PPDB 2022. Dari sekolah sebanyak itu, 12 SD di antaranya juga hanya mendapat dua murid baru.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

‘’Itu data saat ini yang sudah masuk di Dinas Pendiidikan Ponorogo. Bisa jadi sekolah yang masih kurang murid bakal bertambah lagi,” ujar Sekretaris Panitia PPBD 2020 Kabupaten Ponorogo, Soiran, Kamis (14/7/2022).

Sesuai dengan ketentuan data pokok Pendidikan (Dapodik) setiap kelas harus ada minimal tiga murid. Jika kurang dari tiga murid konsekuensinya kelas itu tidak masuk data Dapodik.

Maka, Soiran mengatakan keputusan selanjutnya diserahkan ke masing-masing sekolah dan orang tua wali murid tersebut. Apakah mereka bakal menitipkan murid di sekolah terdekat.

Baca juga: Tak Hanya Azzam, Ataya Satu-satunya Siswa Baru SDN 1 Ngrogung Ponorogo

‘’Mungkin bagi sekolah yang sudah mendapatkan dua murid menunggu sampai pendataan Dapodik selesai dan berharap ada murid baru datang,’’ terangnya.

Soiran menerangkan jika sekolah atau orang tua tetap mempertahankan anaknya di sekolah itu konsekuensinya tidak masuk Dapodik. Begitu pun guru yang mengajar juga tidak tercantum di Dapodik pusat.

‘’Kami beri kesempatan sampai 30 Agustus nanti. Mungkin ada calon murid yang sebelumnya tidak kerasan di pondok lalu ingin sekolah di dekat rumah,’’ ungkapnya.

Selain itu, tahun ini juga ada tiga sekolah yang direncanakan bakal digabung dengan sekolah lain lantaran tidak lagi menerima murid baru. Ketiga sekolah itu yakni SDN 1 Kauman, SDN Tegalombo, dan SDN Jetis. Ketiga sekolah itu hanya ada lima kelas yakni mulai dari kelas dua sampai kelas 2.

Baca juga: Sedih! 3 Tahun Tak Dapat Murid Baru, SD di Gunungkidul Bakal Ditutup

‘’Jadi tahun ini tiga sekolah itu tidak ada kelas satunya,’’ jelasnya.

Soiran mengatakan alasan banyaknya sekolah terutama SD negeri yang kekurangan murid karena angka kelahiran di Kabupaten Ponorogo yang menurun. Hal ini tak terlepas dari suksesnya program Keluarga Berencana (KB) di wilayah tersebut.

‘’Jadi dari tahun ke tahun jumlah usia anak yang masuk SD atau SMP menurun,’’ pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya