SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kebakaran (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, BOYOLALI — Sejak awal Januari hingga Jumat (21/1/2022), Pemadam Kebakaran (Damkar) Boyolali telah menangani tujuh kebakaran di wilayah Boyolali dan satu kasus di wilayah Kabupaten Semarang. Kebakaran yang ditangani rata-rata menimbulkan kerugian ratusan juta rupiah.

Hal tersebut disampaikan oleh Kabid Damkar Boyolali, Dono Rumekso, saat ditemui Solopos.com, Jumat siang, di Boyolali. Dono mengatakan korsleting sering menjadi kambing hitam dari penyebab kebakaran. “Karena kadang penyebabnya belum ditemukan ya alasannya jadi korsleting listrik,” ungkap Dono.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Dono mengatakan ketujuh tempat di Boyolali yang pernah dilanda kebakaran berada di Kecamatan Mojosongo, Karanggede, Banyudono, Ampel, Cepogo, dan Wonosegoro.

“Yang di Banyudono itu dua kali, ya pertama di Bangak itu karena menggoreng kerupuk lupa mematikan kompor. Eh, ditinggal keluar rumah. Kemudian yang Banyudono terakhir di daerah Kuwiran, terjadi diduga karena korsleting motor karena yang habis itu area bawah semua,” ungkapnya.

Baca juga: Alhamdulillah, Selama 2021 Kasus Kebakaran di Boyolali Turun

Kebakaran paling parah, menurut Dono, adalah kebakaran yang terjadi di Karanggede. Satu rumah habis terbakar tanpa sisa. “Yang paling parah itu yang di Karanggede, itu pemiliknya kan di Jakarta, rumahnya ludes habis tidak tersisa,” jelas dia.

Lebih lanjut, Dono mengatakan kebakaran sangat berbahaya karena efeknya yang langsung memiskinkan. Dia menyebut tata-rata kerugian yang diakibatkan oleh kebakaran bernilai ratusan juta rupiah.

“Bahaya kebakaran itu ganas sekali karena pemiskinan saat itu juga. Kebakaran itu terjadi tanpa pandang bulu dan bisa menyasar siapa saja baik kaya dan miskin. Rata-rata kebakaran yang ada di wilayah Boyolali itu ya ratusan juta kerugiannya,” katanya.

Walaupun begitu, Dono mengatakan tidak ada korban jiwa, hanya luka bakar ringan. “Untuk korban jiwa tidak ada, tapi tetap ada yang dapat luka bakar. Itu hal wajar di saat kebakaran karena biasanya pada buru-buru menyelamatkan barang yang bisa diselamatkan,” ungkapnya.

Baca juga: Tegang hingga Nangis Saat Disuntik Warnai Vaksinasi Anak SD di Boyolali

Pada kesempatan itu, Dono mengatakan ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan saat terjadi kebakaran, yaitu:

1. Usahakan jangan terlalu panik

Dono mengatakan rasa panik saat terjadi kebakaran memang tidak bisa dihindari. Namun, dengan berusaha berpikir tenang maka akan dapat menentukan langkah yang tepat saat terjadi kebakaran. “Untuk tidak panik pasti susah, pasti panik. Tapi kurangi panik, kami pemadam saja tetap panik. Panik kan manusiawi,” ungkap Dono.

2. Matikan aliran listrik

Setelah melihat api, pastikan langsung matikan aliran listrik. Dono mengatakan apa pun penyebabnya, lebih baik mematikan listrik karena bisa jadi penyebab kebakaran adalah korsleting. “Untuk antisipasi, saat terjadi kebakaran entah penyebabnya human error atau korsleting listrik, lebih baik listriknya dimatikan,” kata Dono.

3. Keluarkan Tabung Gas dan Buka Pintu Rumah

Lebih lanjut, Dono Rumekso mengatakan untuk mencopot regulator dan membawa tabung gas ke tempat terbuka. Setelah itu, ia menyarankan untuk membuka jendela dan pintu rumah untuk membuang gas sisa.

“Setelah listrik dimatikan, terus regulator dicopot, tabungnya dibawa keluar dan jendela pintu rumah dibuka agar gasnya keluar. Kalau tetap ditutup, nanti tetap ada potensi meledak, bukan meledak dari tabung gas tapi dari gas sisa yang ada di dalam rumah,” ungkap Dono.

Baca juga: Polisi Kantongi Identitas Pelaku Rudapaksa Wanita Boyolali

4. Gunakan Karung Goni Basah

Doni juga mengatakan ada cara tradisional untuk memadamkan api, yaitu dengan karung goni basah. “Kalau bisa siapkan karung goni yang basah, matikan api dengan cara ditutup. Kalau arah angin ke timur, Anda dari barat, itu secara tradisional, sifat api kan mengikuti udara. Kalau apinya besar jangan ragu panggil Damkar Boyolali di 0276-321313,” ungkap Dono.

5. Sediakan APAR di Rumah

Doni menyarankan tiap rumah warga untuk menyediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). “Kami sarankan tiap rumah memiliki APAR alat pemadam api ringan. Itu kejadian seperti itu ya semprot aja. Kalau cuma teriak-teriak ya bablas kebakaran,” tutup Dono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya