SOLOPOS.COM - Bus Gunung Mulia jurusan Solo-Wonogiri melintas di Perempatan Ponten, Wonogiri, Rabu (13/7/2022). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com Stories

Solopos.com, SOLO — Sejumlah faktor menjadi alasan penumpang tetap setia menggunakan bus bumel Solo-Wonogiri untuk menunjang aktivitas mereka ketimbang naik railbus Batara Kresna. Salah satunya fleksibilitas waktu.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Bus bumel bisa didapati hampir sepanjang hari dengan jarak waktu keberangkatan antarbus yang tidak terlalu lama baik dari Wonogiri maupun Solo. Hanya hitungan menit antara bus satu dengan bus berikutnya.

Selain itu, waktu tempuh Wonogiri-Solo maupun sebaliknya menggunakan dengan bus ternyata lebih cepat hampir separuhnya dibandingkan waktu tempuh dengan railbus Batara Kresna. Solopos.com membuktikan sendiri saat melakukan perjalanan Solo-Wonogiri menggunakan dua moda transportasi itu.

Ekspedisi Mudik 2024

Solopos.com mengawali dengan naik rail bus Batara Kresna Solo-Wonogiri dari Stasiun Purwosari, Solo, pada Rabu (13/7/2022) pukul 06.00 WIB. Tiket dilayani petugas di loket Stasiun Purwosari sebelum keberangkatan. Harganya Rp4.000/orang.

Pembelian tiket railbus masih bisa memakai uang tunai. Calon penumpang wajib menunjukkan KTP kepada petugas ketika membeli tiket. Sementara petugas pintu masuk peron hanya mengecek tiketnya.

Baca Juga: Bus Bumel Solo-Wonogiri Ternyata Masih Jadi Pilihan Anak Muda Lho…

Kondisi gerbong tampak bersih dengan kelir putih hijau di bagian interior. Penumpang bebas memilih tempat duduk yang tersedia. Namun waktu itu, jumlah penumpang hanya hitungan jari saat kereta berangkat dari Stasiun Purwosari.

bus solo-wonogiri
Kondisi bagian dalam railbus Batara Kresna jurusan Solo-Wonogiri, Rabu (13/7/2022). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Tepat pukul 06.00 WIB, kereta mulai berjalan membelah jantung Kota Bengawan di rel sepanjang Jl Slamet Riyadi Solo. Kondisi Jl Slamet Riyadi masih tampak lengang pagi itu. Hawa sangat dingin dari pendingin udara mulai terasa.

Kecepatan kereta sama dengan kecepatan para pesepeda di jalur lambat Jl Slamet Riyadi. Kecepatannya memang hanya 20 km/jam atau tidak secepat kereta api pada umumnya.

Pemandangan Cantik

Sesekali masinis membunyikan klakson namun suara klakson yang terdengar dari dalam rail bus tak berisik seperti ketika mendengar klakson rail bus dari jalanan. Rail bus Batara Kresna jurusan Solo-Wonogiri itu tiba di Stasiun Solo Kota pukul 06.19 WIB. Ada tambahan penumpang.

Baca Juga: Wah, Bus Bumel Solo-Wonogiri Ternyata Berpeluang Besar Tetap Eksis

Petugas di kereta mengingatkan para penumpang agar memakai masker dengan benar. Perjalanan berlanjut dari Stasiun Solo Kota melewati wilayah padat penduduk di Kecamatan Pasar Kliwon. Penumpang melihat permukiman padat selama melintasi Pasar Kliwon.

Selebihnya kebanyakan pemandangan sawah sampai Stasiun Wonogiri. Cuaca cukup cerah. Para petani melakukan aktivitas merawat tanaman padi yang tampak belum lama ditanam.

Rail bus tiba di Stasiun Sukoharjo pukul 06.54 WIB. Ada penumpang yang turun dan ada penumpang yang naik. Kereta berhenti sekali lagi di Stasiun Pasar Nguter pada pukul 07.16 WIB dan terakhir di Stasiun Wonogiri pukul 07.45 WIB. Butuh waktu 1 jam 45 menit perjalanan dari Solo sampai Wonogiri.

Dari Stasiun Wonogiri, Solopos.com melanjutkan perjalanan kembali ke Solo naik bus bumel Solo-Wonogiri. Menunggu di perempatan Ponten di tengah kota Wonogiri, hanya butuh sekitar 10 menit menunggu sudah datang bus Gunung Mulia jurusan Purwantoro-Solo. Saat itu pukul 09.00 WIB.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Belum Berlalu, Cerita Kru Bus Bumel Masih Pilu

Kondisi tempat duduk bus itu tampak penuh namun ada dua bangku kosong paling belakang. Pengalaman duduk di belakang dekat dengan pengeras suara yang sedang dioperasikan memutar musik dangdut.

bus solo-wonogiri
Kondisi bagian dalam bus Gunung Mulia dari Wonogiri menuju Solo, Rabu (13/7/2022). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Bus berjalan lumayan cepat alias tidak ngetem di sepanjang perjalanan, namun bus berhenti ketika ada penumpang yang naik dan turun. Tidak sampai ada penumpang yang berdiri waktu itu namun kondisi bus konsisten penuh sepanjang perjalanan.

Kondisi Jalan

Kondisi bus yang Solopos.com tumpangi tak ada fasilitas pendingin udara namun angin dari jendela serta pintu yang terbuka tidak membuat gerah. Kondisi pintu yang terbuka juga memungkinkan pengamen masuk. Ada satu pengamen yang menemani perjalanan waktu itu.

Kenyamanan naik bus jurusan Solo-Wonogiri juga bergantung dengan kondisi jalan. Berbeda dengan perlintasan kereta yang tergolong baik memungkinkan penumpang nyaman untuk melakukan aktivitas tertentu sepanjang perjalanan, misalkan mengetik di laptop atau HP. Perjalanan menggunakan bus cukup sulit untuk melakukan itu.

Baca Juga: Begini Alasan Organda Wonogiri, Pamor Bus Bumel Makin Menurun

Kondektur bus menghampiri para penumpang yang baru saja naik. Solopos.com membayar Rp20.000 untuk perjalanan dari Wonogiri ke Solo. Tidak ada karcis yang diberikan kepada penumpang.

Solopos.com turun di simpang empat Pasar Pon Solo pukul 10.00 WIB. Artinya hanya satu jam waktu tempuh dari Wonogiri sampai Solo.  Salah satu penumpang bus asal Selogiri, Gimin, 52, saban hari melakukan perjalanan ke Solo dengan bus karena punya kios di Pasar Triwindu.



Dia memilih bus daripada railbus dengan berbagai alasan, yakni berangkat dan pulang kerja yang fleksibel karena tersedia bus sejak pagi sampai malam. Selain itu, lanjutnya, jalur bus tidak jauh dari rumahnya. Berbeda dengan naik bus rel yang mengharuskannya naik dan turun di stasiun terdekat. Dia menunggu bus sekitar lima sampai 10 menit saja.

Penumpang lainnya, Zildas Novalia Zandova, 21, menjelaskan naik bus Solo-Purwantoro sebulan sekali. Bus menjadi pilihan karena naik sepeda motor cukup menguras tenaga. Sementara layanan Batara Kresna hanya sampai Wonogiri kota.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya