SOLOPOS.COM - Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menanggapi rencana konversi penggunaan kompor gas ke kompor listrik di Kantor Kecamatan Masaran, pada Rabu (21/9/2022). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SRAGEN — Wakil Ketua DPRD Sragen, Aris Surawan, menyebutkan ada enam pekerjaan rumah (PR) berat yang harus menjadi perhatian Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati di 2023.

Legislator dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPRD Sragen itu menyebut enam PR berat itu di antaranya mewujudkan good governance berbasis teknologi dan peningkatan pelayanan dasar. Kemudian meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menekan angka kemiskinan dan tingkat pengangguran, serta membuat tata kelola lingkungan yang cerdas (smart environment).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Butuh keseriusan untuk melaksanakan semua itu sehingga Bupati harus bekerja keras di 2023,” ujar Aris, Jumat (23/9/2022), menanggapi penjelasan nota keuangan RAPBD 2023.

Dia menerangkan Bupati tentunya tidak bekerja sendiri. Tetapi harus bersinergi dan berkolaborasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD). Sekretaris Daerah (Sekda) yang baru nanti diharapkan mampu beradaptasi dengan cepat untuk merampungkan PR tersebut.

Baca Juga: Defisit APBD 2023 Diproyeksi Rp315,61 Miliar, Ini Penjelasan Bupati Sragen

Legislator asal Masaran, Sragen, itu menyarankan wujud tiga prinsip utama dalam good governance, yakni profesional, transparansi, dan akuntabel benar-benar nyata, bukan sekadar jargon.

Aris menerangkan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 2/2018, ada enam pelayanan dasar yang wajib ditunaikan pemerintah, yakni pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum dan penataan ruang, perumahan rakyat dan kawasan permukiman, ketentraman ketertiban umum dan perlindungan masyarakat, serta sosial.

“Untuk menjamin enam pelayanan dasar itu supaya bermutu dibutuhkan adanya standar pelayanan minimal (SPM). Kami melihat SPM atas enam pelayanan dasar di 2022 belum ideal. Pada 2023 mendatang harus ada terobosan baru,” katanya.

Baca Juga: Gas Elpiji 3 Kg akan Dikonversi ke Kompor Induksi, Bupati Sragen: Tunggu Saja

Di sisi lain, Aris melihat angka kemiskinan di Sragen masih tinggi, yakni 13,83% dan tingkat pengangguran terbuka masih 4,75%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya