SOLOPOS.COM - Ilustrasi serangan jantung saat olahraga. (Freepik)

Solopos.com, SOLO--Ada sejumlah olahraga yang bisa tingkatkan risiko serangan jantung. Sebagaimana diketahui sejumlah pesohor hingga mantan atlet meninggal dunia saat sedang melakukan kegiatan ini.

Olahraga sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh kita, namun di sisi lain hal ini juga bisa meningkatkan risiko serangan jantung. Kok bisa ya? Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa ada jenis olahraga tertentu yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Secara umum, disarankan untuk melakukan olahraga intensitas sedang selama 150 menit setiap hari untuk memperkuat otot jantung dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.

Baca Juga: Pelayanan Jasa Kesehatan Bakal Kena PPN, Benarkah?

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Circulation mengungkapkan bahwa latihan intensitas tinggi dan aktivitas berlebihan dapat meningkatkan risiko mengembangkan masalah jantung akut. Ini menguraikan bahwa pelatihan olahraga ekstrem dan bersaing dalam acara ketahanan dapat menempatkan seseorang pada risiko mengembangkan komplikasi terkait jantung dan bahkan menyebabkan gangguan ritme.

Sesuai sebuah penelitian yang diterbitkan di Perpustakaan Nasional Kedokteran Institut Kesehatan Nasional AS, olahraga ekstrem dapat meningkatkan risiko serangan jantung mendadak (SCA) atau kematian jantung mendadak (SCD). Sebuah penelitian yang dilakukan pada pelari menemukan bahwa bahkan setelah menyelesaikan acara lari ekstrem, penanda sampel darah mereka mengandung biomarker yang terkait dengan masalah terkait jantung. Ketika seseorang melakukan aktivitas fisik yang ekstrem, ini dapat menyebabkan remodeling jantung dan dapat menyebabkan masalah seperti dinding jantung yang lebih tebal dan jaringan parut pada jantung.

Baca Juga: Gerakan Yoga Ini Bisa Bantu Sukseskan Program Hamil, Mau Coba?

Mengutip laman klikddokter.com, Selasa (15/6/2021), studi menemukan bukti bahwa olahraga berintensitas tinggi berkaitan dengan peningkatan risiko henti jantung mendadak atau kematian jantung mendadak pada individu yang memiliki risiko. Terdapat beberapa hipotesis untuk menjelaskan kenapa hal ini bisa terjadi.

Saat olahraga berlebihan, terjadi peningkatan detak jantung yang signifikan. hal ini dilakukan tubuh demi memenuhi kebutuhan oksigen ketika berolahraga.

Namun, secara tak langsung, hal tersebut juga menunjukkan peningkatan kebutuhan oksigen yang lebih besar di otot jantung.
Apabila sebelumnya sudah terjadi penyempitan pembuluh darah jantung akibat penumpukan lemak, kondisi ini bisa berujung pada munculnya nyeri dada sebelah kiri (biasa disebut angina).

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya