SOLOPOS.COM - Satpol PP Sukoharjo mengamankan uang hasil mengemis si pengemis pura-pura lumpuh,, Kamis (22/4/2021). (Istimewa-Satpol PP Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Petugas Satpol PP Sukoharjo menangkap seorang pengemis yang pura-pura lumpuh di Pasar Ir Soekarno Sukoharjo pada Kamis (22/4/202).

Dari tangan pengemis tersebut, petugas Satpol PP Sukoharjo menemukan uang hasil mengemis yang nilainya mencapai Rp500.000 lebih. Uang tersebut terdiri atas berbagai pecahan rupiah yang dibawa pengemis dalam plastik.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Pengemis kita bawa ke kantor Satpol PP dan lakukan pembinaan. Lalu kita data pengemis bernama Alim Muhtar umur 28 tahun merupakan warga Jember," kata Kepala Satpol PP Sukoharjo Heru Indarjo kepada Solopos.com.

Baca juga: Viral, Pengemis Pura-Pura Lumpuh Ditangkap Satpol PP di Pasar Ir Soekarno Sukoharjo

Pengemis tersebut berdomisili di Kota Solo, dengan menempati tempat indekos. Berdasarkan hasil interogasi petugas, Alim dari tempat indekos di Kota Solo menuju Pasar Ir Soekarno dengan menggunakan ojek online. Dalam pengakuannya, baru dua jam mangkal di Pasar Ir Soekarno sudah mampu mengantongi uang senilai Rp200.000.

"Jadi total uang yang dibawa ada Rp500.000, tapi yang hari ini saja dapat Rp200.000. Uang ini hasil mengemis dibawa di plastik putih," katanya.

Heru mengungkapkan pengemis tersebut modusnya mengalami lumpuh kaki sehingga menarik orang untuk mengasihinya. Dikatakan Heru, selama Ramadan ini keberadaan pengemis dan  pengamen meningkat. Operasi pengemis dan pengamen terus dilakukan hingga Lebaran nanti.

Baca juga: Viral, Pengemis Pura-Pura Lumpuh Ditangkap Satpol PP di Pasar Ir Soekarno Sukoharjo

"Petugas terus melakukan operasi pengemis dan pengamen. Di setiap bulan Ramadan memang keberadaan pengemis dan pengamen naik," katanya.

Berdasarkan laporan masyarakat, Heru menuturkan keberadaan pengemis gelandangan dan orang telantar (PGOT) terutama pengemis dan pengamen, serta anak punk sangat meresahkan warga. Mereka kian marak di jalan-jalan protokol di wilayah Sukoharjo.

Terutama keberadaan PGOT  di persimpangan traffic light. Menurutnya, mayoritas PGOT dan anak punk yang terjaring operasi bukan merupakan warga Sukoharjo, melainkan luar daerah.

Baca juga: Pedagang di Sukoharjo Masih Nekat Jual Rica Gukguk

Mereka kebanyakan datang secara berkelompok dan didrop ke beberapa lokasi.

"Beberapa yang terjaring juga ada yang mengeksploitasi anak-anak. Dan kami berikan pembinaan kepada mereka agar tidak memanfaatkan anaknya untuk mengemis di jalanan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya