SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SOLO — Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Solo mewacanakan pengadaan pos istirahat copet di area Car Free Day atau CFD Jl Slamet Riyadi seperti yang ada di Terminal Tirtonadi Solo saat arus mudik-balik Lebaran.

Hal itu lantaran copet masih banyak bergentayangan mengincar warga yang beraktivitas di CFD. Kepala Satpol PP Solo Arif Darmawan menjelaskan masih ada beberapa laporan mengenai copet di CFD yang masuk ke Satpol PP Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Para petugas biasanya menemukan dompet beserta kartu identitas milik korban yang dibuang pelaku setelah diambil uangnya di sekitar Stadion Sriwedari, Solo. “Biasanya kami sampaikan ke polisi atau kami hubungi pemiliknya [dompet] untuk dikembalikan,” katanya saat ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Senin (15/8/2022).

Arif menjelaskan Satpol PP Solo mengusulkan pos istirahat copet di CFD seperti pos yang berlokasi di Terminal Tirtonadi Solo. “Saya mengusulkan ada pos khusus. Kami dulu pernah membuat pos istirahat copet di Terminal Tirtonadi. Kami akan usahakan di sepanjang citywalk yang untuk lokasi berjualan,” jelasnya.

Dia menjelaskan ingin ada beberapa tenda sebagai pos istirahat copet di jalur citywalk supaya warga waspada sekaligus menekan angka kriminalitas khususnya aksi copet.

Baca Juga: Antisipasi Copet, Polisi Solo Berkeliling di Acara Car Free Day

“Kami akan mengoptimalkan teman-teman binamitra, linmas pariwisata, dan potensi masyarakat,” katanya. Dia menambahkan petugas akan berjalan dengan menyampaikan pesan waspada maupun tertib aturan selama CFD dengan pengeras suara.

Selain soal pengadaan pos istirahat copet, adapun sejumlah masalah yang menjadi bahan evaluasi pelaksanaan CFD Solo. Masalah itu antara lain sampah yang dibuang sembarangan, sampah tak dipilah, aktivitas pedagang melebihi pukul 09.00 WIB, taman yang rusak.

Evaluasi

Selain itu sejumlah pedagang yang menempati Benteng Vastenburg pindah ke depan Pusat Grosir Solo dan masalah rokok masih menjadi bahan evaluasi CFD. Arif menjelaskan masih menunggu arahan Wali Kota Solo serta kajian dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo.

Baca Juga: Nyamar Jadi Pengunjung, Tim Satpol PP Solo Awasi Copet di CFD

Arif menegaskan konsep CFD berbeda dengan Sunday Market. CFD memungkinkan warga berolahraga, melakukan kegiatan komunitas, dan aktivitas jual beli.

Dia mengatakan Satpol PP Kota Solo sejauh ini belum menerapkan sanksi tipiring sesuai Perda yang berlaku. Satpol PP Kota Solo akan menerapkan sanksi sesuai aturan.

“Ya nanti kalau memang sudah cukup sosialisasi, ada tipiring. Sampah demikian. Beberapa kami sudah bawa ke mako, mereka pengunjung yang duduk, selehke [sampah], pergi.  Kami foto, lalu ada pembinaan,” paparnya.

Baca Juga: Tanggapi Usulan CFD Solo Tanpa Pedagang, Gibran: Tambah Diprotes Aku

Sementara itu, Arif mengklaim warga yang merokok berkurang selama CFD meskipun masih ada orang yang merokok pada jalur CFD. Satpol PP Kota Solo berharap warga meningkatkan kesadaran masing-masing.

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakoso menjelaskan usulan-usulan dari berbagai pihak berkepentingan di CFD bakal dilaporkan kepada Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Evaluasi CFD dilakukan setelah 17 Agustus 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya