Solopos.com, SOLO — Rencana melepasliarkan tiga satwa koleksi Taman Satwa Taru Jurug atau TSTJ Solo yang sempat tertunda pada tahun lalu akhirnya akan direalisasikan pada bulan ini.
Kebun binatang dianggap berhasil jika bisa melepasliarkan satwa yang lahir di kebun binatang tersebut. Direktur Perusahaan Daerah TSTJ atau Jurug Solo Zoo, Bimo Wahyu Widodo, menjelaskan acara pelepasliaran satwa sedianya dihadiri Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Namun acara yang diagendakan tahun lalu itu tertunda karena adanya Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). “Ada lutung, owa, orang utan. Melepasliarkan satwa rencana waktu peletakan batu pertama peremajaan Taman Satwa Taru Jurug,” kata Bimo saat ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Senin (1/8/2022).
Bimo menjelaskan peletakan batu pertama revitalisasi TSTJ dengan investor dari Taman Safari Indonesia akan dilakukan sebelum 17 Agustus 2022. Prosesnya TSTJ menyerahkan satwa koleksi kebun binatang kebanggaan wong Solo itu ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Bimo menjelaskan melepasliarkan satwa ke habitat aslinya merupakan wujud keberhasilan lembaga konservasi. Ketiga satwa yang lahir di Jurug Solo Zoo akan dilepas ke Kalimantan dan Jatim oleh BKSDA.
Baca Juga: Pengumuman Lur! Bonbin Jurug Solo Tutup Sementara Per 1 September 2022
Ada pun populasi Jurug Solo Zoo saat ini ada 408 satwa yang terdiri atas 86 spesies. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 7/1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa, owa, lutung, dan orang utan merupakan jenis hewan yang dilindungi.