SOLOPOS.COM - Sejumlah warga memancing di dekat pintu air utama Waduk Cengklik di Kecamatan Ngemplak, Boyolali pekan lalu. (Iskandar/JIBI/Solopos)

 Sejumlah warga memancing di dekat pintu air utama Waduk Cengklik di Kecamatan Ngemplak, Boyolali pekan lalu. (Iskandar/JIBI/Solopos)


Sejumlah warga memancing di dekat pintu air utama Waduk Cengklik di Kecamatan Ngemplak, Boyolali pekan lalu. (Iskandar/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI — Satu pintu irigasi Waduk Cengklik ke arah kiri pada Jumat (25/10/2013) terpaksa dibuka.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Hal itu dilakukan guna menyelamatkan tanaman padi di dua desa yaitu di Sobokerto dan Ngesrep seluas kira-kira 60 hektare.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kondisi tanaman padi di kedua desa itu mengkhawatirkan. Karena itu kami meminta pintu irigasi Waduk Cengklik yang megarah ke irigasi dua desa itu dibuka agar tanaman para petani yang berusia sekitar 60 hari itu selamat,” ujar Ketua Ketua Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) Daerah Irigasi Waduk Cengklik, Samidi ketika ditemui Solopos.com di Desa Dibal, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Jumat.

Dikabarkan sebelumnya, pintu saluran irigasi Waduk Cengklik di Kecamatan Ngemplak, Boyolali mulai Kamis (17/10/2013) pagi ditutup total. Dengan demikian ratusan hektar sawah di beberapa desa yang mengandalkan irigasi dari air waduk setempat tak akan mendapat pasok air.

“Tanggal penutupan pintu air irigasi dari Waduk Cengklik terpaksa kami majukan satu hari dari jadwal semula yaitu 18 Oktober. Karena ketersediaan Waduk Cengklik sudah kritis,” ujar Ketua Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) Daerah Irigasi Waduk Cengklik, Samidi ketika ditemui Solopos.com di Balai Desa Dibal, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Rabu (16/10/2013).

Volume Air

Lebih lanjut dia menjelaskan pembukaan pintu irigasi itu dilakukan karena dua desa di Kecamatan Ngesrep tersebut kekurangan air. Sebab kendati beberapa desa sudah turun hujan cukup lebat, dua desa ini dinilai hanya turun gerimis sehingga masih kekurangan air.

Secara terpisah Petugas Balai Pengelola Sumber Daya Air Bengawan Solo yang bertugas di Waduk Cengklik, Sutarmo mengatakan pihaknya siang kemarin telah membuka satu pintu irigasi ke kiri. Hal itu dilakukan memenuhi permintaan para petani. Dia menjelaskan saat ini volume air Waduk Cengklik 625.000 meter kubik atau naik 125 meter kubik setelah hujan mengguyur beberapa kawasan di sekitar waduk. Namun hal itu dinilai jauh dari ambang batas normal volume waduk kira-kira 9 juta meter kubik.

“Rencananya pintu irigasi itu kami buka selama lima hari. Tetapi kalau nanti hujan deras dan dua desa itu kecukupan air untuk irigasi, pintu air kami tutup lagi agar air waduk bertambah untuk cadangan kemarau berikutnya,” ujar Sutarmo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya