SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono dan tim dari Dispertan PP Karanganyar melakukan vaksinasi PMK pada sapi, Jumat (1/7/2022). (Istimewa/Pemkab Karanganyar)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar mengebut program vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) untuk sapi. Sebab 3.000 dosis vaksin yang diterima di tahap pertama ini akan kedarluwarsa pada Sabtu (2/7/2022).

Padahal hingga saat ini baru 1.500-an dosis vaksin telah disuntikan ke sapi. “Ini kita kebut. Semua petugas kita kerahkan untuk menyuntikkan vaksin. Harus habis tanggal 2 ini,” kata Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar, Siti Maesyaroch, ketika dijumpai di sela Launching Vaksinasi PMK di Kelompok Ngudi Rezeki Popongan Karanganyar pada Jumat (1/7/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dalam vaksinasi PMK ini pihaknya mengerahkan enam mantri hewan dibantu dokter hewan. Ia optimistis 3.000 dosis vaksin bisa habis tersalurkan.

Ia mengatakan kasus PMK di Karanganyar relatif terkendali. Dari 71.000 ekor sapi se-Karanganyar, hanya 300 ekor sapi yang terpapar PMK. Sementara kasus kematian sapi akibat PMK tercatat hanya lima ekor, tiga ekor merupakan anak sapi atau pedhet dan dua sapi dewasa.

Baca Juga: 3.800 Sapi di 6 Kecamatan di Sragen Bakal Divaksin PMK Akhir Pekan Ini

“Persentasenya sangat kecil sapi yang kena PMK. Jika kita lihat dari 71.000 sapi di Karanganyar hanya 300 positif PMK,” tuturnya.

Dikatakan Siti, ratusan sapi yang terpapar PMK kini berangsur-angsur sembuh. Tinggal sekitar 25 persen sapi yang kondisinya masih sakit. Berbagai upaya dilakukan peternak agar menjaga kondisi ternak sapinya sehat seperti diberikan ramuan herbal, vitamin dan lainnya.

Siti mengapresiasi langkah para peternak tersebut. “Mudah-mudahan sapi sehat-sehat semuanya. Tidak ada PMK lagi,” harapnya.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, menyarankan agar peternak tidak mengikutkan program vaksinasi PMK bagi calon hewan kurban. Sapi dengan kriteria sehat dan siap dikurbankan tersebut tidak divaksin untuk mengantisipasi dampak vaksinasi.

Baca Juga: Vaksinasi PMK di Boyolali Sasar Sapi Sehat, Untuk Sapi Sembuh?

“Peternak boleh menolak vaksin kalau memang itu sapi untuk kurban. Karena waktunya tinggal 10 hari lagi mendekati Hari Raya Iduladha,” kata Juliyatmono.

Sama halnya penyuntikan vaksin ke manusia, dikatakan Juliyatmono, pasca pemberian vaksin juga akan berdampak pada kondisi hewan. Salah satunya akan mengalami kondisi badan lemah pasca vaksin. Sehingga ia tak menyarankan bagi sapi calon kurban untuk divaksin saat ini.

“Vaksin ini ikhtiar bersama untuk mengatasi wabah PMK. Mudah-mudahan tidak ada lagi sapi kena PMK,” harapanya.

Dalam launching vaksinasi PMK ini, Bupati hadir didampingi Wakil Bupati Rober Christanto, Kapolres Karanganyar AKBP Danang Kuswoyo dan sejumlah pimpinan OPD Karanganyar. Mereka  melihat proses penyuntikan vaksin terhadap sapi di Kelompok Ngudi Rezeki Popongan. Petugas mengenakan pakaian Hazmat lengkap saat melakukan penyuntikan tersebut.

Baca Juga: Disnakkan Sragen Ragukan Data Kasus PMK, Ternyata Ini Penyebabnya

Ketua Kelompok Ternak Tani Ngudi Rezeki Popongan, Samingun, mengatakan ada 40 dari 48 ekor sapi yang disuntik vaksin. Delapan ekor sapi tak disuntik vaksin karena akan dikurbankan saat Iduladha nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya