SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemakaman jenazah pasien Covid-19. (Istimewa/MDMC Sragen) Sukarelawan MDMC Sragen mengubur jenazah yang terkonfirmasi positif corona di TPU Sasono Loyo Putatan, Kroyo, Karang Malang, Sragen, pada Jumat (23/4/2021).

Solopos.com, JOGJA -- Tingkat kematian kumulatif pasien Covid-19 di Kota Jogja lebih tinggi dibandingkan dengan nasional. Angka persentase kematian kumulatif pasien Covid-19 di Kota Jogja mencapai angka 4,64%, sementara nasional hanya di angka 2,5%.

Penanggung Jawab Gugus Tugas Percepatan Pengendalian Covid-19 Dinkes Kota Jogja, drg. Yudiria Amelia, mengatakan tingkat kematian pasien Covid-19 di Jogja tergolong fluktuatif dan cenderung menurun sejak Januari lalu. Pada Januari dalam sepekan jumlah pasien Covid-19 yang meninggal bisa mencapai 20 pasien. Sementara sekarang jumlah pasien Covid-19 yang meninggal rata-rata di angka 3-5 pasien per pekan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Januari memang cukup tinggi dan sekarang sudah agak menurun karena vaksinasi untuk lansia dan yang lain kan juga sudah jalan," ujarnya, Senin (24/5/2021).

Baca Juga: Wuih...Dinkes Sleman Sebar Telur Nyamuk Ribuan Ember, Buat Apa?

Dia mengungkapkan secara umum pasien Covid-19 yang meninggal itu didominasi oleh mereka yang punya penyakit penyerta dan juga para lansia. Jumlahnya sekitar 54,6%. Namun, dia mengklaim bahwa angka kematian kumulatif pasien Covid-19 telah menurun dibanding pekan sebelumnya yakni sebesar 0,19 persen.

"Artinya kematian bukan murni disebabkan oleh Covid-19. Pasien lebih dulu penyakit dan semakin parah setelah terkena Covid-19 dan rata-rata usianya 50 tahun ke atas," katanya.

Yudiria menambahkan, dalam meminimalisasi pasien Covid-19 yang meninggal pihaknya berusaha mengoptimalkan kebijakan di sektor hulu. Yakni berupa penerapan 3 T yakni pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment).

Baca Juga: Pemkot Jogja Tutup Dua Objek Wisata Ini karena Berada di Zona Merah

"Intinya kami tetap mengimbau agar penerapan protokol kesehatan tetap selalu dijalankan. Selain itu vaksinasi juga terus diupayakan agar diatas 90 persen. Sekarang kami juga tengah menggencarkan tracing agar upaya memutus mata rantai penyebaran bisa dilakukan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya