SOLOPOS.COM - Pekerja menata tabung oksigen medis di salah satu agen isi ulang oksigen, Bandung, Jawa Barat, Kamis (24/6/2021). (Antara-Novrian Arbi)

Solopos.com, TULUNGAGUNG – Kelangkaan oksigen di pasaran membuat orang tak bertanggung jawab memalsukan isi tabung dengan udara dari kompressor untuk mengisi ban. Peristiwa tersebut terungkap di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Tabung oksigen palsu ini terungkap dari peternak ikan hias di daerah setempat. Anggota kelompok peternak Sol Koi di Tulungagung, Alipin, mengatakan kasus itu terungkap ketika mengetahui ikan yang diisi oksigen dari tabung yang baru dibelinya ternyata mati.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Alipin mengaku mendapat oksigen itu dari temannya pada Senin (19/7), itu pun dengan harga yang cukup tinggi. “Kalau biasanya Rp25.000, saya dapatnya sekitar Rp100.000,” ujarnya.

Baca Juga: PPKM Darurat Diganti PPKM Level 3-4, Ini Perbedaan Level 3 dan 4

Ia menambahkan ada tiga tabung oksigen yang didapatnya. Dua tabung di antaranya bakal digunakan untuk orang sakit. Seperti biasanya, pedagang ikan hias sering menggunakan oksigen atau udara segar itu untuk mengirim paket ikan hidup ke luar daerah.

“Kami menyadari oksigen yang kami dapat [beli] palsu setelah ikan dalam kantong plastik yang telah diisi udara dari tabung oksigen itu mati, hanya selang beberapa menit setelah pengisian,” katanya dikutip dari Antara, Selasa (20/7/2021).

Dijelaskannya, ada dua kantong plastik berisi ikan koi diisi oksigen. Kemudian, beberapa ikan koi salah satu kantong plastik itu mati dalam kurun waktu kurang dari 15 menit seusai diisi oksigen. Sedangkan ikan yang ada pada kantong lainnya bisa diselamatkan.

Baca Juga: Warga India Positif Covid-19 Kabur dari Karantina di Lombok

Pengujian Oksigen

Curiga tabung oksigen yang didapat palsu, ia memutuskan melakukan pengujian isi tabung oksigen. “Kami kemudian menguji tabung hitam yang kami curigai berisi oksigen palsu dengan oksgen asli,” katanya.

Caranya, lanjut Alipin, udara dari dua tabung oksigen itu dimasukkan dalam kantong plastik lalu disulut api. Kantong yang berisi oksigen asli langsung terbakar, sedangkan yang berisi oksigen palsu sama sekali tak terbakar. “Kalau dibakar kelihatan jelas sekali,” katanya.

Cara mengetahui oksigen asli atau palsu, lanjut dia, adalah melalui suhu tabung. Oksigen palsu dalam tabung hitam akan terasa lebih hangat, dibanding oksigen asli.

Baca Juga: Dilarikan ke Rumah Sakit, Ustaz Yusuf Mansur Jalani Transfusi Darah

Selain itu, saat dihirup maka oksigen asli terasa lebih segar. Sedang oksigen palsu seperti udara biasa.  Begitu tahu tabung yang baru didapat palsu, Alipin segera memberitahu temannya agar tabung oksigen yang dibawa tidak digunakan (untuk manusia/orang sakit)

Peredaran oksigen palsu terjadi di tengah kelangkaan oksigen imbas lonjakan kasus Covid-19, terutama virus varian delta. Kebutuhan oksigen meningkat drastis untuk kepentingan pasien yang terpapar virus.

Alhasil, peternak dan pedagang koi yang sangat bergantung pada ketersediaan oksigen untuk mengirim ikan hidup ke luar daerah, bahkan luar pulau, kesulitan mendapat bahan baku udara segar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya