SOLOPOS.COM - Pengendara melintas di dekat deretan kios yang mangkrak dan rusak di Terminal Kartasura, Sukoharjo, Senin (21/2/2022). (Solopos-Candra Putra Mantovani)

Solopos.com, SUKOHARJO — Sekitar 100an unit kios di Terminal Kartasura, Sukoharjo, dalam kondisi mangkrak dan banyak yang rusak. Pengelola terminal mengaku tidak bisa berbuat banyak lantaran minimnya pemasukan untuk bisa merawat bangunan tersebut.

Pantauan Solopos.com Senin (21/2/2022) banyak sekali kios-kios yang tidak digunakan di Terminal Gunungpare Kartasura. Selain tidak terpakai, bangunan juga rusak akibat tidak ada yang merawat.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Menanggapi kondisi tersebut, Koordinator Terminal Kartasura, Agung Cahyono Hadi, mengatakan di tempatnya total terdapat lebih dari 200 unit kios yang disediakan. Dari total unit kios, sedikitnya terdapat 100 lebih kios yang rusak dan mangkrak karena tidak disewa dan digunakan. Sementara itu, puluhan kios lainnya hanya berstatus disewa namun jarang digunakan.

Baca juga: Terminal Kartasura Tahun Ini Targetkan Pemasukan Rp254 Juta

Ekspedisi Mudik 2024

“Kondisinya ya begini, masih rusak. Karena memang banyak yang tidak terpakai dan mangkrak pada akhirnya. Kemudian untuk yang lainnya juga ada yang menyewa, tapi statusnya hanya membayar saja agar tidak kehilangan hak sewa namun jarang sekali digunakan untuk berjualan,” jelas dia ketika ditemui Solopos.com di kantornya Senin.

Tak Punya Cukup Dana

Agung mengaku tidak bisa berbuat banyak terkait kondisi tersebut. Hal ini lantaran pihaknya tidak memiliki cukup dana untuk bisa merawat bangunan kios agar tetap dalam kondisi bagus. Kondisi minimnya keuangan juga disebabkan minimnya gelontoran dana dari Pemprov Jateng.

“Kami hanya bisa mengandalkan pemasukan dari retribusi saja. Tapi kan ini yang pakai juga sedikit. Jadi dana yang masuk tidak bisa menyesuaikan untuk perbaikan,” imbuh dia.

Baca juga: 4 Pelaku Perusakan Karaoke di Terminal Kartasura Dibekuk Polisi

Selain kios, pengelola terminal juga mengungkapkan kerusakan lainnya juga terjadi di sisi landasan bus. Menurutnya, selama delapan bulan terakhir, pengelola Terminal Kartasura sudah memperbaiki landasn bus selama tiga kali dan selalu rusak.

Kerusakan disebabkan kualitas aspal yang digunakan merupakan kelas rendah akibat dana yang minim. “Landasan juga rusak karena kemarin cuma bisa mengaspal yang kualitas murah. Tidak ada dananya soalnya,” beber dia.

Kondisi tersebut menurutnya berakibat domino lantaran landasan rusak menyebabkan banyak pengguna jasa tidak singgah ke Terminal Kartasura dan berdampak pada penjual di kios. Sehingga juga berakibat pada turunnya pemasukan dari retribusi bus dan pedagang di terminal.

Baca juga: Misteri Jin Tethekan di Terminal Kartasura yang Bekas Kuburan China

Agung juga mengungkapkan alasan minimnya gelontoran dana diakibatkan status tanah yang bukan kepemilikan Pemprov Jateng. Pasalnya hingga saat ini bangunan berdiri di tanah kas Desa Wirogunan, Kartasura, Sukoharjo. Meskipun begitu, dia mengaku akan tetap menyampaikan kondisi bangunan saat ini ke Pemprov Jateng agar bisa mendapatkan bantuan dana untu perbaikan.

“Ini status tanahnya bukan milik kami, tapi sewa tanah kas desa. Makanya gelontoran dananya sedikit. Saat ini kami masih berupaya cara alternatif juga dengan mencari CSR tapi ya itu belum dapat sampai saat ini. Semoga saja nanti bisa ada kerja sama,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya