SOLOPOS.COM - Ilustrasi Tes PCR (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA--Mutasi virus corona India tidak bisa terdeteksi rapid test PCR. Hal inilah yang menjadi pemicu ledakan kasus Covid-19 di negara tersebut.

Lalu, mengapa mutasi virus corona India ini tak terdeteksi RT PCR? Ternyata ada penyebabnya. Lalu bagaimana cara mendeteksi keberadaan virus mutasi baru ini di dalam tubuh kita? Simak ulasannya di tips kesehatan kali ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Melansir kanal Youtube CRUX, bahwa mutasi virus corona di India tak terdeteksi tes reverse transcription-polymerase chain reaction (RT-PCR). Hal ini menjadikan varian baru ini lebih menyebar dan mematikan.

Lalu dimanakah virus corona India ini bersembunyi? Ternyata bersembunyi langsung di paru-paru, sehingga RT-PCR sebagai gold standard tak bisa mendeteksi keberadaaannya.

Ekspedisi Mudik 2024

“Berbagai rumah sakit di India melaporkan, bahwa pasien bergejala dites tetap negatif meskipun sudah dua atau tiga kali tes. Virus yang tidak terdeteksi membuat membantu virus makin banyak menyebar. Kasus Covid-19 dari hasil tes negatif dan RT-PCR gagal banyak dilaporkan di seluruh India,” tulis laporan tersebut.

Baca Juga: Lima Tempat Di Kantor Ini Berisiko Tinggi Corona

Seperti diketahui, pemeriksaan PCR biasanya dilakukan dengan swab/colok hidung, tempat virus corona umumnya menempel.

Kegagalan terjadi karena virus dapat mengubah perilakunya dari semula bersarang di hidung menjadi bersembunyi langsung di paru-paru. Penyebab lain mengapa virus corona India tidak terdektsi adalah sampling yang tidak memadai, pengantaran sampel yang tidak tepat, dan swab yang terlambat membuat virus ini tidak sampai terdeteksi oleh RT-PCR.

Umumnya koloni mutasi virus tersebut bersarang di tenggorokan, di mana biasanya sampel swab diambil. Namun, mutasi virus corona di India ini langsung menempel di ACE receptor, protein yang bisa ditemukan di permukaan sel paru-paru.

Saat terinfeksi mutasi virus corona India ini, paru bisa mengalami pneumonia, sindrom distres pernapasan akut (ARDS), dan sepsis.

Paru-paru juga bisa sampai mengalami kerusakan, tergantung keparahan penyakitnya, penyakit bawaan, dan kondisi lansia juga membuat seseorang menjadi sangat rentan. Adapun, salah satu penanganannya adalah dengan mendapat dukungan perawatan di rumah sakit bagi yang bergejala berat untuk meminimalisir kerusakan paru. Sementara, rumah sakit di India kini kewalahan menerima pasien. Setelah mengalami Covid-19 dengan gejala berat, paru-paru pasien bisa kembali sembuh, tapi akan perlu waktu 3 bulan sampai setahun atau lebih sampai benar-benar pulih.

Gejala virus corona India

Selama ini, gejala umum yang diketahui bagi orang yang terinfeksi Covid-19, antara lain demam, batuk, dan sesak nafas. Namun pekan lalu, dua orang yang bekerja di industri pertelevisian India terinfeksi dengan gejala umum dan gejala baru, yaitu meningkatnya sensitivitas pada kulit.

Baca Juga: Nathalie Holscher Buka Suara Soal Alasan Tinggalkan Rumah

“Awalnya, kami hanya demam dan batuk selama tiga sampai empat hari. Setelah itu, kami merasakan sakit karena peradangan. Dokter mendiagnosis masalah kami sebagai sensitivitas kulit,” kata salah satu profesional film yang berbasis di Pune seperti dilansir The Indian Express dan Bisnis.com, Senin (26/4/2021).

Spesialis pengobatan nano, dokter Lakshmi, mengatakan dia telah melihat pasien mengembangkan masalah kulit karena Covid-19.

Sensitivitas kulit terjadi karena aktivasi sel mast akibat peradangan yang menyebabkan masalah kulit seperti gatal dan nyeri. Sensitivitas hiper yang telah kami lihat pada banyak orang,” kata  Lakshmi.

Namun, Kepala Departemen Dermatologi,  Anuja Elizabeth George, mengatakan meskipun ruam kulit dan jari kaki sebagai gejala Covid-19 telah dilaporkan, dia belum menemukan kepekaan kulit sebagai gejala Covid-19 yang baru.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya