SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelajar memegang gawai. (Freepik.com)

Solopos.com, JOGJA — Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY menyebut pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang digelar secara daring atau online membuat kualitas pelajar di wilayah mengalami penurunan hingga 35%.

Hal ini pun membuat Disdikpora DIY berupaya tetap melakukan pembelajaran tatap muka atau PTM, walau secara terbatas, meskipun kasus Covid-19 di wilayahnya mengalami lonjakan dalam beberapa pekan terakhir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya, mengaku pihaknya telah melakukan survei pelaksanaan PJJ yang berlangsung selama 16 bulan akibat pandemi Covid-19. Dari hasil survei itu diketahui jika ada penurunan kualitas dari pelajar DIY hingga 35%. Selain itu, hasil Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah (ASPD) turut menjadi indikator bahwa kualitas pelajar di DIY terutama jenjang SMA/SMK mengalami penurunan kualitas yang signifikan.

Baca juga: Dewan Pendidikan DIY Dukung Soal Essay dalam UN, Ini Alasannya

“Kalau kemarin kan kita [Disdikpora DIY] dari berbagai survei menurunnya sampai di angka 65 persen [terjadi penurunan 35 persen] dari misalnya capainya bisa nilai 100 tetapi saat ini di angka 65. Maka kami sedang berupaya keras bagaimana mengembalikan itu,” kata Didik, Rabu (2/3/2022).

Selain itu, PJJ juga menimbulkan kesenjangan signifikan antara pelajar dari kalangan keluarga mampu yang memiliki peralatan gawai lengkap dengan pelajar yang memiliki gawai pas-pasan. Dalam berbagai PJJ, pelajar yang memiliki peralatan teknologi yang lengkap, memungkinkan dia mengakses pelajaran dengan baik. Akan tetapi menjadi kendala tersendiri bagi pelajar yang tidak didukung dengan peralatan memadai.

“Kami berusaha menekan kalau PJJ terus itu gap antara siswa latar belakang ekonomi tinggi dengan gadget dan keperluan TIK mumpuni tidak ada masalah. Tetapi siswa dengan gadget pas-pasan, akan timbul persoalan, bagaimana menekan tidak terjadi gap learning. Itu kita upayakan dihindari,” ujarnya.

Baca juga: Berikut Tantangan Wujudkan Pendidikan DIY Terkemuka di Asia Tenggara

Satu-satunya solusi jangka pendek untuk perlahan memperbaiki kualitas tersebut adalah dengan PTM terbatas yang digelar sejak 3 Januari 2022. Sayangnya, DIY kembali mendapatkan cobaan dengan meningkatnya kasus Covid-19. Didik bahkan memerinci sampai saat ini sudah ada 1.200 pelajar SMA/SMK di DIY yang terpapar Covid-19 di lebih dari 60 sekolah. Akibatnya beberapa sekolah yang terjadi klaster pun ada yang ditutup secara penuh. Namun demi mempertahankan masih adanya PTM, PJJ hanya diberlakukan per kelas yang terkena tracing kasus positif Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya