SOLOPOS.COM - Warga bersama sukarelawan membersihkan pohon tumbang dan sisa tanah longsor yang menutup sebagian jalan keluar-masuk Dukuh Girpasang, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Minggu (8/8/2021). (Istimewa/Purnama)

Solopos.com, KLATEN – Tebing yang longsor menutup akses jalan menuju Dukuh Girpasang, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten. Jalan yang sempat tertutup longsor merupakan satu-satunya akses keluar-masuk Girpasang.

Sebagai informasi, Girpasang merupakan perkampungan terpencil di lereng Gunung Merapi. Akses utama menuju kampung itu berupa anak tangga dengan lebar sekitar 1 meter di tepian tebing yang terhubung dengan Dukuh Ngringin, Desa Tegalmulyo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tebing longsor pada Sabtu (7/8/2021) siang. Longsor diduga lantaran kencangnya hembusan angin yang membuat pepohonan di tepian tebing tumbang beserta tanah hingga terjadi longsor menutup salah satu lokasi yang menjadi akses menuju Girpasang.

Baca Juga: 5 Pasien Terkonfirmasi Positif Covid-19 Huni Asrama Mahasiswa UNS

“Kemarin memang tebingnya itu tanahnya sudah kering. Kebetulan angin yang berembus lumayan kencang. Karena kena angin, pohonnya tidak kuat sehingga ambruk dan akarnya ikut membawa tanah di sekitar tebing,” kata salah satu sukarelawan Desa Tegalmulyo, Purnama, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (8/8/2021).

Akses jalan keluar-masuk Girpasang Klaten yang tertutup longsor sepanjang 5 meter. Pada Minggu pagi, warga bersama sukarelawan gotong royong membersihkan tanah dan pohon yang menutup jalan. “Sekarang sudah bisa dilewati lagi,” kata dia.

Meski sudah bisa dilewati, warga diwanti-wanti untuk berhati-hati. Pasalnya, tanah di sekitar tebing yang longsor sewaktu-waktu bisa longsor. “Jadi pada titik yang sama di atasnya lagi itu tebing rawan longsor karena posisinya sudah sangat miring. Saat kerja bakti kami juga sangat hati-hati karena kricik-kricik [ada longsoran kecil],” ungkap dia.

Purnama mengatakan longosaran tebing yang sempat menutup akses keluar-masuk Girpasang tak sampai membuat warga Girpasang terisolasi. Warga masih bisa bolak-balik menuju perkampungan lainnya melalui gondola penumpang yang sejak beberapa bulan terakhir melengkapi fasilitas di kawasan Girpasang. “Warga Girpasang maupun Ngringin masih bisa bolak-balik melalui gondola. Kebetulan saat ini wisata masih libur sehingga Gondola dioperasikan hanya untuk akses warga saja,” jelas dia.

Baca Juga: Diawali Gemuruh, Desa Tlogolele Boyolali Diguyur Hujan Abu Merapi

Salah satu warga Girpasang, Suyatmi, mengatakan akses keluar-masuk kampung sudah terbuka lagi meski masih ada hambatan bagi pejalan kaki menyusul masih ada akar pohon di jalan. “Besok pagi dilanjutkan gotong royong [membersihkan kembali jalan yang sebelumnya tertimbun longsor],” ungkap Suyatmi.

Suyatmi menuturkan meski saat ini sudah ada gondola, warga masih mengandalkan jalan berupa anak tangga di tepian tebing untuk keluar-masuk kampung. Lantaran hal itu, akses tersebut vital bagi warga Girpasang. “Memang ada yang menumpang gondola tetapi banyak yang masih memilih jalan kaki,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya