SOLOPOS.COM - Tangkapan layar ponsel terkait dinonaktifkannya grup Kumpulan Wong Sragen (KWS) dari Facebook, Selasa (29/6/2021). (Istimewa-Nuryadi)

Solopos.com, SRAGEN -- Grup Kumpulan Warga Sragen (KWS) yang beranggotakan lebih dari 400.000 member tiba-tiba tidak bisa diakses pada Selasa (29/6/2021) pagi. Grup yang sudah berusia itu 14 tahun itu ternyata di-takedown oleh pihak Facebook karena dianggap tidak mematuhi standar atau pedoman komunitas.

Hilangnya grup KWS dari Facebook itu sontak memantik reaksi dari para anggotanya. Mereka membuat status yang menunjukkan rasa duka mereka atas hilangnya grup KWS dari Facebook. “Pray For Grup Kumpulan Wong Sragen,” tulis akun Endro yang dibanjiri komentar pada Selasa pagi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua KWS, Nuryadi, membenarkan grup KWS telah di-takedown oleh pihak Facebook karena dianggap melanggar standar komunitas. Namun, ia belum mengetahui jenis konten apa yang dianggap melanggar standar komunitas itu.

Baca juga: Angin Kencang Terjang 2 Kecamatan Di Sragen, Pabrik Batako Ambruk

Ekspedisi Mudik 2024

Padahal, selama ini admin KWS terkenal ketat dalam memfilter setiap postingan dari anggota. Admin cukup berhati-hati dalam menyetujui postingan anggota agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Dengan begitu, tidak semua postingan anggota bisa tampil di dinding grup Facebook tersebut.

“Tidak tahu postingan seperti apa yang melanggar, tahu-tahu dapat notifikasi [grup KWS dinonaktifkan]. Itu yang membuat admin bingung. Selama ini filter sudah sangat ketat, sampai netizen banyak yang protes karena postingan mereka tidak pernah lolos,” ucap Nuryadi.

Senada dikatakan Sugiyono, pengurus dari KWS. Menurutnya, notifikasi terkait adanya postingan yang melanggar standar komunitas sudah kerap muncul. Setelah ditelusuri, ternyata postingan tersebut bersifat umum atau tidak ada indikasi pelanggaran standar komunitas.

Baca juga: Ribuan Limbah Kelapa Sepanjang 500 Meter Numpuk Bertahun-Tahun di Dekat TPS Nglorog Sragen

Sugiyono juga menyayangkan postingan itu kadang bisa lolos dengan sendirinya tanpa persetujuan admin. Dia mengklaim tidak ada admin yang menyetujui sejumlah postingan dari member. Namun, tiba-tiba postingan itu muncul dengan sendirinya.

Jejaring Sosial di Internet

Saat ini, pengurus tengah mengupayakan grup KWS itu dipulihkan. Grup KWS dibuat pada 2007 silam oleh segelintir anggota. Facebook sendiri telah lahir sejak 2004, namun penggunaan jejaring sosial di internet ini baru meningkat pesat di Indonesia pada 2008.

Setahun sebelumnya, beberapa akun Facebook di Sragen kemudian menginisiasi terbentuknya grup KWS. Sejak saat itu, grup KWS menjadi media komunikasi warga Sragen.

Baca juga: Hiiii, Permukiman di Sragen Wetan Ini Ternyata Bekas Kuburan Kuno

Tidak hanya warga yang tinggal di Sragen, warga yang merantau ke luar kota, luar provinsi, bahkan luar negeri juga turut menjadi anggota KWS. Melalui KWS, mereka yang merantau ke luar negeri bisa merasa lebih dekat dengan kampung halaman.

Salah satu kegiatan rutin yang dilaksanakan para anggota KWS adalah pemberian santunan kepada warga miskin atau yatim piatu. Sebelum pandemi, kegiatan bakti sosial ini selalu dilaksanakan setiap bulan.

“Sekarang baru dibicarakan teman-teman pengurus terkait bagaimana langkah berikutnya [untuk memulihkan grup KWS],” papar Sugiyono.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya