SOLOPOS.COM - Petinju Indonesia, Tibo Monabesa (kanan), saat bertarung dengan petinju asal Filipina, Jayson Vavyson, dalam pertandingan tinju di Holywings Gatsu Club V, Jakarta, Minggu (27/2/2022). (Solopos.com - Antara/Muhammad Adimaja)

Solopos.com, JAKARTA — Dewan Tinju Dunia atau WBC menyatakan tidak mengakui hasil pertandingan tinju antara petinju Indonesia, Tibo Monabesa, atas petinju Filipina, Jayson Vayson, dalam laga perebutan gelar WBC International kelas terbang ringan (48,9 kg) yang digelar di Holywings Gatsu Club V, Jakarta, Minggu (27/2/2022).

Keputusan tersebut tertuang dalam surat yang ditandangani Presiden WBC, Mauricio Sulaiman, yang ditujukan kepada Presiden Asosiasi Tinju Indonesia (ATI/IBA), Manahan Situmorang, tertanggal 7 Maret 2022.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Komisi Ofisial WBC telah mengkaji kembali pertandingan Tibo Monabesa melawan Jayson Vayson. Dari 10 juri yang mengevaluasi pertandingan itu memutuskan kemenangan untuk Jayson Vayson dengan selisih angka besar,” kata Mauricio Sulaiman, dikutip dari Antara, Selasa (8/3/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Menang Angka, Petinju Indonesia Tibo Monabesa Pertahankan Gelar WBC

Dewan Tinju Dunia juga menyoroti juri yang bertugas dalam pertandingan tinju di Holywings Gatsu Club V Jakarta itu. Menurut mereka, seluruh juri yang bertugas berasal dari Indonesia, sehingga dianggap tidak netral.

Berdasarkan data Boxrec, juri yang bertugas dalam pertandingan tinju itu adalah Rocky Joe, Ricardo Simanungkalit, dan Teguh Tambunan. Sedangkan wasit adalah Philipus Elungan.

Dalam pertandingan itu, Tibo Monabesa dinyatakan menang dengan angka mutlak dari hasil majority decision (MD). Ia pun berhak mempertahankan gelar atau sabuk juara WBC International kelas terbang ringan.

Meski demikan WBC tidak mengakui pertandingan itu. WBC juga memberikan opsi agar hasil pertandingan itu dinyatakan Non Contest atau tidak ada pemenang. “WBC memutuskan pertandingan ini No Contest [tidak ada yang menang ataupun kalah] dan tidak mengakui kemenangan Monabesa,” ujar Sulaiman.

Baca juga: Kabar Duka: Petinju Asal Malang Hero Tito Meninggal Dunia

Selain menyatakan pertandingan Non Contest, WBC juga menawarkan seminar atau pelatihan kepada juri dan wasit asal Indonesia agar lebih baik dalam membuat keputusan. “Kami akan senang memberikan seminar kepada juri dan wasit Anda [Indonesia] via zoom dalam pengawasan WBC University yang bisa bermanfaat untuk kerja dalam keseragaman. Kami sangat menantikan tanggapan Anda,” pungkas Mauricio Sulaiman.

Pertandingan tinju yang digelar di Holywings Gatsu Club V Jakarta ini memang tengah menjadi sorotan nasional. Hal itu menyusul meninggalnya petinju asal Malang, Hero Tito, seusai menjalani pertarungan di tempat tersebut.

Hero Tito meninggal setelah bertarung dengan James Mokoginta dalam perebutan gelar Asosiasi Tinju Indonesia (ATI) kelas ringan (61,2 kg). Ia mengalami pukulan telak hingga tersungkur pada ronde ketujuh. Hero Tito kemudian dilarikan ke rumah sakit dan divonis mengalami pembengkakan otak, sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya