SOLOPOS.COM - Ilustrasi haji (Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Daftar tunggu keberangkatan haji Sukoharjo kini mencapai 30 tahun. Kondisi ini menyusul penundaan dua kali keberangkatan haji pada masa pandemi Covid-19.

Kepala Kemenag Sukoharjo, Ihsan Muhadi, mengatakan daftar tunggu haji semakin panjang, dari sebelumnya hanya 20 tahun kini mencapai 30 tahun. Menurutnya salah satu faktor tngginya daftar tunggu haji karena animo umat muslim di Kabupaten Sukoharjo untuk menunaikan ibadah di Tanah Suci sangat besar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kemudian pembatalan keberangkatan haji yang secara otomatis berdampak pada daftar tunggu haji semakin panjang. "Kemarin daftar tunggu haji 20 tahun, tapi sekarang sudah kami hitung daftar tunggu haji untuk Sukoharjo 30 tahun tahun. Artinya daftar di tahun ini, akan berangkat haji pada 2051nanti," katanya, Jumat (11/6/2021).

Baca Juga: Balita, Lansia, dan Ibu Hamil Boleh Kunjungi Taman Balekambang Solo

Kemenag Sukoharjo mencatat setidaknya dalam sehari ada 20 orang mendaftar sebagai calon jemaah haji. Animo masyarakat untuk mendaftarkan diri sebagai calon jamaah haji meningkat setiap tahun. Pihaknya pun berulang kali menyampaikan informasi kepada masyarakat bahwa daftar tunggu keberangkatan mencapai 30 tahun.

Lamanya daftar tunggu karena banyaknya pendaftar calon jamaah haji reguler tidak hanya di Sukoharjo, melainkan di seluruh wilayah di Indonesia. Sukoharjo sendiri sedianya memberangkatkan 839 calon jamaah haji. Kuota tersebut merupakan jatah berangkat 2020 dan kuota tambahan tahun ini. Namun mereka tertunda pemberangkatannya karena pandemi covid-19.

Sejauh ini, Ihsan mengatakan belum ada calhaj yang menarik dana haji. Calhaj yang gagal berangkat lagi cukup memahami perkembangan situasi. Termasuk keputusan pemerintah tidak memberangkatkan haji karena pandemi Covid-19. Disamping itu, pihaknya juga berkomunikasi intensif dengan para calon jamaah haji.

Menurut dia, para jamaah haji ini belum melunasi keseluruhan biaya pemberangkatan ibadah haji (BPIH). Sebab, kemenag setempat telah menyampaikan pelunasan BPIH menunggu keputusan pemberangkatan dari pemerintah. Sehingga dana yang ada direkening masing-masing calon jamaah masih berupa setoran awal.

Namun Ihsan mengakui sebagian kecil calon jamaah jadwal keberangkatan 2020 menarik pelunasan dana hajinya. "Calon jamaah haji yang gagal berangkat pertama ada yang menarik dana haji, tapi jumlahnya sangat kecil," paparnya.

Terkait konsekuensi, Ihsan mengemukakan, tidak akan berpengaruh pada jadwal antrean pemberangkatan. Apabila, calon jamaah hanya menarik pelunasan BPIH dan bukan setoran awal. "Yang bersangkutan tetap dalam jadwal antrean semula.Tetapi jika calon jamaah menarik seluruh dana hajinya, maka hal itu dianggap mengundurkan diri. Kalau mau daftar haji harus proses dari awal lagi," ujarnya.

Baca Juga: Warga Positif Covid-19 di Cluster Hajatan Blora Jadi 53 Orang

Calhaj dari Kartasura, Sukoharjo, Hasan Maulana, 62, mengaku pasrah kapan bisa melaksanakan ibadah haji. Meski tetap berharap bisa segera melaksanakan ibadah haji. Berbagai persiapan ibadah haji telah dilakukan tepatnya saat menerima jadwal pemberangkatan haji di tahun lalu. Termasuk persiapan fisik dan mental. Namun pemberangkatan haji tertunda karena pandemi Corona.

"Sejak ditunda tahun lalu, saya untuk menjaga imunitas rajin olahraga. Minimal jalan kaki di pagi hari," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya