SOLOPOS.COM - Mobil Toyota Camry eks Jokowi dipajang di Balai Kota Solo, Jumat (8/5/2015). (Oryza Vilosa/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO -- Mobil sedan Toyota Camry warna hitam berpelat nomor AD 7007 ZA yang bakal menjadi kendaraan dinas Gibran Rakabuming Raka setelah dilantik menjadi wali kota Solo ternyata sering rewel.

Hal itu terjadi lantaran usia mobil yang cukup tua, yakni hampir 10 tahun. Mobil tersebut merupakan pengadaan tahun 2012 dan sejak itu menjadi kendaraan dinas untuk menunjang kegiatan sehari-hari Wali Kota FX Hadi Rudyatmo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Mantan sopir Wali Kota Solo Rudy selama delapan tahun, Sadimin, 57, membenarkan mobil dengan kapasitas mesin 2.500 cc itu memang kerap rewel. Namun, menurutnya mobil itu tak pernah mogok.

Baca Juga: Sebagian TKPK Solo Belum Terima Gaji 2 Bulan, Plh Wali Kota: Masih Proses

Warga Makamhaji, Sukoharjo, tersebut paham betul kondisi mobil dinas yang menjadi tunggangan Rudy yang juga akan dipakai Gibran Rakabuming Raka itu. Kendati tak pernah mogok, mobil itu kerap rewel. Mulai dari sistem pengereman, setir kurang nyaman, hingga air conditioner (AC) kurang dingin.

“Nek mogok ndak pernah. Tapi kalau rewel biasa, misale rem kurang enak, setir kurang enak, AC kurang anyep,” ujarnya kepada Solopos.com, Kamis (18/2/2021).

Selain itu, menurut Sadimin, mobil Toyota Camry 2012 itu pernah bermasalah pada bagian shockbreaker. Ketika dipakai berkendara dan ban mobil melindas benda keras akan muncul suara yang membuat penumpang tak nyaman.

Baca Juga: Hindari Lubang Jalan, 2 Sepeda Motor Bersenggolan di Jalan Kedawung-Kerjo Sragen

Glodak-Glodak

Belum lama ini shockbreaker bagian belakang kiri diganti karena bermasalah. “Pas nggronjal karena ban melindas benda muncul suara glodak-glodak. Belum lama ini saya ganti shock yang bagian belakang sebelah kiri,” imbuhnya mengenai calon mobil dinas Gibran Rakabuming Raka itu.

Sadimin tidak tahu persis berapa biaya perawatan rutin mobil dinas yang selama ini dipakai Rudy itu. Menurutnya, ketika kondisi mobil terasa tidak enak, ia biasa membawanya ke bengkel untuk dicek dan diservis. “Pokoke kalau bapak [Rudy] merasa tidak nyaman dengan mobil itu, ya diservis langsung. Bapak kan remen keliling-keliling,” ungkapnya.

Tapi secara umum Sadimin menilai kondisi mobil itu masih layak digunakan untuk mendukung kegiatan keliling kota. Yang membuat bapak tiga anak tersebut mengelus dada adalah sikap Rudy yang menolak ketika akan diberi mobil baru.

Baca Juga: Satu Lagi Sumur Di Jungkare Karanganom Klaten Ambles, Turun Hingga 2 Meter

Menurut Sadimin, Rudy selalu mengatakan pengadaan mobil dinas baru biar nanti saja saat dirinya tak lagi menjadi Wali Kota. “Pak Rudy dibelikan mobil dinas baru tidak mau. Itu betul. Kata bapak [pengadaan mobdin baru] biar Wali Kota yang baru saja” katanya.

Penuturan senada disampaikan anggota DPRD Solo dari Fraksi PDIP, Honda Hendarto. Menurutnya, beberapa kali Rudy hendak dibelikan mobil dinas baru namun tidak pernah mau. Padahal Pemkot Solo sudah memasukkan mata anggaran pengadaan mobdin baru di draf APBD Solo 2021.

Akhirnya karena Rudy menolak, anggaran itu dihapus dan dialihkan untuk kegiatan lain. Honda mengatakan Rudy adalah sosok yang sangat sederhana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya