SOLOPOS.COM - Perwakilan dokter mengangkat jempolnya saat menerima suntikan vaksin Sinovacdi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno, Mojo, Pasar Kliwon, Solo, Kamis (14/1/2021). (Solopos-Nicolous Irawan)

Solopos.com, JAKARTA — Di tengah gencarnya upaya percepatan vaksinasi yang dilakukan pemerintah, ada kabar yang kurang sedap beredar.  Sebuah studi baru di China menyebutkan antibodi yang dihasilkan dari vaksin Sinovac menurun di bawah ambang batas utama.

Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di otoritas pengendalian penyakit di provinsi Jiangsu, Sinovac, dan institusi China lainnya. Mereka memaparkan tentang antibodi vaksin Sinovac yang memudar beberapa lama seusai vaksin.

Promosi Wow! 99% Total Transaksi BRI Dilakukan Secara Digital

Studi ini dilakukan dengan mengambil sampel darah orang dewasa berusia 18 hingga 59 tahun. Data penurunan antibodi ini didasarkan pada dua kelompok yang terlibat penelitian, masing-masing terdiri dari 50 peserta.

Baca Juga: Peneliti Sarankan Suntikan Ketiga Vaksin Sinovac, Ini Alasannya…

“Untuk peserta yang menerima dua dosis, dengan rentang dua sampai empat minggu, hanya 16,9% dan 35,2% yang memiliki tingkat antibodi di atas ambang batas enam bulan setelah dosis kedua,” tulis makalah itu dikutip dari Reuters, Selasa (27/7/2021).

Ketika peserta dalam beberapa kelompok diberi dosis ketiga, sekitar enam bulan setelah yang pemberian kedua, tingkat antibodi yang menetralkan setelah 28 hari berikutnya meningkat sekitar 3-5 kali lipat dari tingkat yang terlihat empat minggu setelah dosis kedua.

Para peneliti memperingatkan bahwa penelitian ini tidak menguji efek antibodi terhadap varian yang lebih menular. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menilai durasi antibodi setelah suntikan ketiga.

Baca Juga: Malaysia Ganti Vaksin, Setop Sinovac, Andalkan Pfizer-Biontech

Perlu Vaksin Tambahan

Kabar ini tentunya kurang mengenakan mengingat sebagian besar masyarakat Indonesia divaksinasi dengan Sinovac. Bila hasil penelitian itu benar adanya, maka perlu ada vaksin ketiga atau booster untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap Covid-19.

Di beritakan sebelumnya, pengguna vaksin Sinovac yang banyak digunakan di Indonesia disarankan menjalani suntikan ketiga. Pelaksana uji klinis vaksin Sinovac di Chile merekomendasikan dosis ketiga itu sebagai upaya pencegahan terpapar virus corona varian Delta yang lebih menular.

Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) yang mengutip Devdiscourse.com, Jumat (16/7/2021), memublikasikan hasil sebuah uji coba laboratorium untuk menentukan efektivitas vaksin terhadap jenis virus corona varian Delta. Ditemukan bahwa antibodi penetral berkurang empat kali lipat jika dibandingkan dengan yang diproduksi terhadap jenis virus corona dari Wuhan. Dengan demikian efektivitas vaksin Simovac jauh kurang manjur mencegah Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya