SOLOPOS.COM - Jacksen F Tiago (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Solopos.com, SOLO — Komite Disiplin (Komdis) PSSI telah merilis hasil sidang pelanggaran yang dilakukan di BRI Liga1, Liga 2, dan kompetisi Elite Pro Academy. Dalam rilis itu, nama Hugo Samir, yang merupakan putra dari Jacksen F Tiago pelatih yang dikabarkan bakal melatih Persis Solo dikenai sanksi Komdis PSSI.

Komdis mengumumkan hasil sidang pada 8, 9, dan 11 November 2021. Dari hasil yang dirilis oleh Komdis PSSI terbanyak berasal dari kompetisi Elite Pro Academy U-18. Bhayangkara FC U-18 menjadi tim yang paling banyak dijatuhi hukuman. Salah satunya adalah Hugo Samir pemain Bhayangkara FC U-18 yang juga anak dari mantan pelatih Persipura Jayapura, Jacksen F Tiago.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Dominan! Ini Statistik Persis Solo vs HWFC

Melansir Suara, sanksi yang menimpa Hugo sangat berat yakni larangan bermain 12 bulan karena dianggap telah menendang wasit. Hukuman Hugo ini mirip seperti yang diberikan kepada pemain Persipura, Todd Rivaldo Ferre beberapa waktu lalu.

Selain Hugo, pemain Bhayangkara FC U-18 lainnya Dzakwan Husam Sulaiman dan kitman tim Muji mendapat sanksi yang sama karena hal serupa. Sanksi Bhayangkara FC U-18 ini diberikan buntut dari pertandingan melawan Persebaya U-18 di Elite Pro Academy U-18 pada 28 Oktober 2021.

Sementara tim BRI Liga 1 yang mendapat sanksi diantaranya PSS Sleman, Barito Putera, dan Pelatih Kepala Borneo FC, Risto Vidakovic. Kemudian tim Liga 2 yakni Mitra Kukar, Persis Solo, PSG Pati, dan Persekat.

Persis Solo mendapat denda Rp50 juta setelah dianggap berkelakuan buruk karena mendapat lima kartu kuning dalam pertandingan melawan PSCS Cilacap pada 26 Oktober lalu

Sementara itu sanksi kepada PSG Pati yang memainkan Gede Sukadana turut dirilis. Sanksi itu membuat PSG Pati berada di jurang degradasi karena dihitung kalah dan dikurangi tiga poin. PSG Pati harus melakoni partai penentuan melawan HWFC untuk menentukan tim yang bertahan di Liga 2 pada 30 November mendatang. PSG Pati sempat mengajukan banding itu namun Komite Banding (Komding) memutuskan menguatkan putusan Komdis.

“Sebuah kabar yang tentunya menyedihkan untuk kami yang sedang berjuang. Namun keputusan ini harus dihormati dan tim harus berjuang lebih keras lagi,” kata manajer PSG Pati, Arfan Afif, dalam keterangannya pekan lalu.

Baca Juga: Lumat Alanyaspor, 2 Penggawa Persis Solo Jadi Starter Timnas U-18

Ia memilih menjadikan sebuah pelajaran berharga bagi tim untuk menatap masa yang akan datang. Arfan menegaskan kondisi serupa tidak boleh lagi terulang. Ia mengakui kondisi saat ini cukup mempengaruhi sisi psikologis tim khususnya pemain.

“Peluang untuk ke babak 8 Besar sudah tertutup. Kini tim harus berjuang untuk menjauh zona degradasi,” kata Arfan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya