SOLOPOS.COM - Jembatan Merah atau Kreteg Bang menjadi salah jembatan yang rawan rusak jika Jembatan Jurug dan Jembatan Mojo, Solo, dibangun bersamaan. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Sedikitnya lima jembatan yang mengarah ke kawasan Solo utara berpotensi mengalami kerusakan jika Jembatan Jurug dan Jembatan Mojo di Sungai Bengawan Solo diharap dalam waktu bersamaan tahun ini.

Kelima jembatan itu yakni Jembatan Ngemplak yang baru selesai dikerjakan, Jembatan Merah (Kreteg Bang), Jembatan Kandang Sapi, Jembatan Sabrang Lor, dan Jembatan Mipitan, Mojosongo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Akan terjadi perpindahan arus kendaraan ke jembatan-jembatan yang menuju Solo utara tersebut seiring pengalihan arus lalu lintas di lokasi proyek tersebut. Belum lagi adanya sejumlah proyek infrastruktur strategis lain seperti rel layang Joglo dan Viaduk Gilingan yang juga berbarengan pada tahun ini.

Kasus jembatan di Jl Surya, Jagalan, Jebres, Solo, yang rusak dan ambrol karena menerima beban arus kendaraan saat pembangunan Jembatan Jonasan di Jl Ir Djuanda, Jebres, tahun lalu, harus menjadi pelajaran.

“Kami tidak menginginkan dibangunnya Jembatan Jurug akan muncul persoalan dengan jembatan-jembatan lain. Dengan dibangunnya jembatan Jurug dan Mojo jangan sampai seperti kejadian waktu pembangunan Jembatan Jonasan,” ujar Ketua Komisi III DPRD Solo, YF Sukasno, saat diwawancarai wartawan di Pucangsawit, beberapa hari lalu.

Baca Juga: Kementerian PUPR Merespons Positif, Proyek Jembatan Jurug Solo Diundur?

Politikus PDIP itu mengingatkan kejadian ambrolnya jembatan di Jl Surya, Jagalan, Jebres, karena peningkatan beban secara signifikan di jalur itu. Peningkatan beban terjadi karena Jl Ir Djuanda tidak bisa dilewati lantaran pembangunan Jembatan Jonasan.

“Ada yang jadi korban pembangunan Jembatan Jonasan, jembatan di Jagalan amblek,” urainya. Sukasno menghitung sejumlah jembatan yang kemungkinan menjadi pilihan pengguna jalan sehingga rawan rusak akibat proyek strategis infrastruktur, utamanya yang dari dan ke utara Solo.

Jangan Overload

Seperti Jembatan Ngemplak yang baru selesai dikerjakan, kemudian Jembatan Merah (Kreteg Bang), Jembatan Kandang Sapi, serta Jembatan Sabrang Lor. Kemudian ada Jembatan Mipitan, Mojosongo.

Baca Juga: Waduh! Jembatan Jurug Solo Memiliki Perilaku Mengkhawatirkan, Apa Itu?

“Itu ke utara semua. Itu bisa dipakai, tapi jangan overload bebannya. Kalau nanti semua berebut lewat sana, terkonsentrasi di satu titik, ya kan sangat membahayakan bagi jembatan tersebut,” katanya. Sukasno berharap ada solusi terkait bertumpuknya proyek infrastruktur di Solo.

Sebelumnya, Komisi III DPRD Solo bersama pimpinan DPRD Solo sudah bertemu dengan Direktur Pembangunan Jembatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Yudha Handita, belum lama ini. Respons pejabat kementerian dinilai Sukasno cukup positif lantaran tahu betul dampak dari berbagai proyek tersebut.

“Pak Direktur akan menghitung limit waktu karena beliau tahu betul ya, termasuk teknis pembongkaran yang dipaparkan beliau menguasai. Menghitung limit waktu, sehingga kesimpulannya Jembatan Jurug bisa dimulai agak mundur, Mojo diminta dimulai tapi waktunya tidak sampai seperti yang direncanakan,” ujarnya.

Baca Juga: Rawan Picu Kemacetan, DPRD Solo Minta Proyek Jembatan Jurug Diundur

Untuk itu, Sukasno menerangkan akan dilakukan rapat kembali bersama para kontraktor dengan melibatkan Yudha Handita. “Beliau minta diadakan rapat lagi, dihadirkan termasuk kontraktor Jembatan Mojo dan Joglo. Menurut beliau Joglo tak bisa diowah-owah, itu prioritas pembangunan nasional, instruksi Presiden langsung,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya