SOLOPOS.COM - Ilustrasi vaksinasi pelajar. (Solopos/Rudi Hartono) (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI — Dua pelajar SMP di Kabupaten Wonogiri terkonfirmasi positif Covid-19 sebelum mengikuti vaksinasi. Terkait hal ini, Pemkab mengimbau agar pembelajaran tatap muka atau PTM diselenggarakan secara hati-hati.

Seperti diketahui, hingga saat ini uji coba maupun penyelenggaraan PTM di Kabupaten Wonogiri belum dimulai. Pemkab lebih fokus pada percepatan vaksinasi para pelajar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

PTM Wonogiri akan digelar setelah semua siswa divaksin. Sesuai jadwal, pada pekan ini pelajar SMP di Wonogiri dijadwalkan mengikuti vaksinasi di masing-masing kecamatan. Ada 39.678 pelajar SMP yang menjadi sasaran.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri, Adhi Dharma, mengatakan dua pelajar SMP itu terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan tes cepat antigen. Tes antigen itu dilakukan secara acak kepada 20 persen jumlah orang yang akan divaksin.

Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik Wonogiri, Sragen, dan Klaten Hari Ini, Kamis (23/9/2021)

Ia mengatakan temuan dua pelajar yang positif Covid-19 itu terjadi di Bulukerto dan Purwantoro. Siswa Bulukerto itu dinyatakan positif pada Kamis (23/9/2021). Sedangkan pelajar Purwantoro terkonfirmasi positif pada Rabu (22/9/2021).

“Keduanya tanpa gejala, saat ini proses tracing ke keluarga. Jadi kejadiannya sebelum vaksin, bukan setelah vaksin. Jangan sampai ada persepsi setelah vaksin malah langsung positif,” katanya kepada wartawan di Sekretariat Daerah Kabupaten Wonogiri, Kamis.

Atas hal itu, Adhi mengatakan PTM harus diselengggarakan dengan sangat hati-hati. Sebab sudah terbukti di daerah lain muncul klaster Covid-19 di sekolah saat menggelar PTM.

Baca Juga: PTM Bergulir, Sopir Angkuta Wonogiri Berharap Pelajar Boleh Naik Angkutan Umum

Riskan Menjadi Carrier

“Kebijakan Pak Bupati [Wonogiri] yang belum membolehkan PTM untuk saat ini sangat tepat. Harus hati-hati. Kami tidak mau ada lonjakan kasus Covid-19, terlebih di lingkungan sekolah,” ungkapnya.

Lebih jauh, Adhi menjelaskan adanya sampling tes antigen sebelum vaksin itu untuk mematahkan pandangan bahwa pelajar yang usianya masih muda aman dari paparan Covid-19. Justru mereka berpotensi menjadi carrier atau orang tanpa gejala yang bisa membawa virus.

“Kalau tanpa gejala justru bisa membahayakan keluarga atau orang tua yang rawan terpapar Covid-19. Maka kami lakukan sampling tes acak. Selain itu juga untuk meningkatkan testing di Wonogiri, meskipun kasusnya sudah menurun,” ujarnya.

Baca Juga: Banyak Pemohon BPUM di Wonogiri yang Tak Lolos, Ternyata Ini Penyebabnya

Testing kepada pelajar, lanjutnya, juga bertujuan memberikan kesadaran kepada masyarakat bahwa anak muda juga riskan menjadi orang tanpa gejala saat terpapar Covid-19. Jangan sampai masyarakat memikirkan anak muda aman dari Covid-19.

“Saat ini di Wonogiri sudah tidak ada lagi daerah atau kecamatan yang masuk zona merah. Bahkan ada satu kecamatan yang zona hijau. Rata-rata masuk zona kuning, zona oranye dua kecamatan,” kata Adhi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya