SOLOPOS.COM - Sel virus Corona. (Bisnis-Istimewa)

Solopos.com, BANTUL -- Sebanyak 195 santri dan pengasuh pondok pesantren atau Ponpes Krapyak, Desa Panggungharjo, Sewon, Bantul dinyatakan positif terpapar Covid-19. Mereka menjalani karantina mandiri di salah satu kompleks ponpes.

Bahkan hingga Jumat (6/11/2020) Pemerintah Desa Panggungharjo, Sewon, Bantul, telah melakukan pembatasan sosial untuk kawasan ponpes  tersebut. Tidak hanya itu, salah satu kompleks diberlakukan lockdown total

Promosi Peringati Hari Raya Nyepi, BRI Peduli Bagikan 1.000 Paket Sembako di Bali

Diberitakan Solopos.com, jaringan Solopos.com, 195 santri dan pengasuh pesantren yang positif tersebut terhitung sejak tracing pertama pada 27 Oktober dan tracing kedua 3 November 2020. Pada Kamis (5/11) ada 131 orang santri dan pengasuh Ponpes Krapyak positif Covid-19. Sebelumnya sudah ada 64 orang positif Covid-19. Sehingga 195 kasus, namun baru tiga orang yang dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Kepala Desa Panggungharjo sekaligus Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Ponpes Krapyak, Wahyudi Anggoro Hadi, dalam jumpa pers melalui aplikasi zoom meeting, Kamis, mengatakan ada 18 kompleks pesantren di Krapyak yang dibawah yayasan Al-munawwir dan Ali Maksum.

Dari 18 kompleks tersebut, lanjut Wahyudi, hanya satu kompleks yang dikarantina mandiri sekaligus sebagai lokasi isolasi santri yang terpapar. Sementara 17 kompleks lainnya di Ponpes Krapyak dibatasi aktivitasnya. Mulai dari aktivitas belajar sampai aktivitas berhubungan dengan luar pondok untuk meminimalisir penyebaran. Sebab semua kompleks tersebut juga masih dalam satu kawasan.

“Sejak tadi pagi kami memberlakukan karantina mandiri di satu kompleks, memisahkan sebagai tempat untuk melakukan penanganan terhadap santri maupun orang-orang yang berdomisili di Krapyak yang terpapar Covid-19. Insyaaalah mereka secara persebaran bisa dikendalikan karena tersentral di satu wilayah, satu gedung yang terpisah dengan santri atau penghuni lain,” kata Wahyudi, Kamis malam.

Satpol PP Semarang Gelar Razia Masker di Sambiroto, 6 Orang Reaktif Covid-19

Lakukan Tracing

Kemudian Pemerintah desa juga sudah berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bantul. Koordinasi dalam melaksanakan karantina mandiri satu kompleks tersebut. Hal ini karena berkaitan dengan santri yang harus melakukan isolasi tersebut, mulai dari kebutuhan makan hingga kebutuhan alat-alat mandi.

Selain itu, menurut Wahyudi, pihaknya juga sudah meminta Pemkab untuk terus melakukan tracing kepada semua penghuni Ponpes Krapyak agar mudah memetakan yang terpapar dan lebih terstruktur dalam penanganan.

Dispar Bantul Raup Setengah Miliar Rupiah Lebih Selama Libur Cuti Bersama

Wahyudi mengungkapkan awal kasus terkonfirmasi positif yang ditemukan di Ponpes Krapyak. Hal itu bermula dari satu santri yang baru datang dari salah satu daerah yang menunjukan gejala mengarah penyakit Covid-19. Kemudian pengasuh pesantren berinisiatif melakukan tes swab pada santri tersebut. Pada 23 Oktober 2020 diketahui, hasl swab positif terpapar Covid-19.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya