SOLOPOS.COM - Pertemuan Megawati dan Prabowo pasca-Pemilu 2014 lalu. (Antara)

Solopos.com, JAKARTA -- Duet Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto untuk Pilpres 2024 kembali dimunculkan. Adalah Pro Mega Center yang memunculkan kembali wacana duet capres-cawapres yang pernah kalah dalam kontestasi Pilpres 2009 itu.

Menanggapi wacana tersebut, kubu Partai Gerindra tidak mengiyakan namun tidak juga menolak. Mereka menyatakan akan menampung usulan tersebut. Seperti diketahui, Megawati hingga saat ini masih menjadi orang nomor satu di PDIP. Begitu pula dengan Prabowo yang menjadi ketua umum partai dengan raihan suara terbanyak kedua setelah PDIP, yakni Partai Gerindra.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Saya pikir semua opsi masih bisa terbuka, usulan dari masyarakat kita tampung, kita pikirkan," kata Waketum Partai Gerindra, Habiburokhman, di kompleks gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin (7/6/2021).

Menurut Habiburokhman, sejauh ini kader Partai Gerindra mendorong agar Prabowo menjadi calon presiden. Namun, semua itu kembali kepada keputusan Prabowo.

"Iya tetap bagaimanapun kalau kami sudah melakukan bertekad meminta Pak Prabowo maju kan yang mau maju beliau," ujar Habiburokhman.

"Beliau harus menyatakan kesediaannya nanti, baru kita benar-benar resmi mencalonkan beliau," imbuhnya.

Sinyal Positif

Soal Prabowo bersama Megawati meresmikan patung Bung Karno, Habiburomhman menangkap sinyal positif. Jika kebersamaan Prabowo dan Megawati dikaitkan dengan 2024, Habiburokhman mengatakan biarkan hal tersebut mengalir saja.

"Saya pikir memang ada sinyal-sinyal positif waktu kemarin dua tokoh bangsa ini bertemu. Sinyal positif itu adalah bagaimana kedua tokoh berikut partai politiknya bekerja sama bersinergi menyelesaikan persoalan kebangsaan. Apalagi kita tahu sekarang bangsa kita sedang diuji dengan Covid-19 berikut dampak ekonominya. Ada dua kekuatan politik yang besar Pak Prabowo di belakangnya Gerindra, Bu Mega di belakangnya PDIP bersatu, akrab itu positif sekali," ucap Habiburokhman.

"Kalau dikaitkan 2024 saya pikir kita biarkanlah air mengalir, kita bahasa Jawanya ngglinding saja, yang jelas kita dengan PDIP nggak ada hambatan psikologis. Eggak ada masalah, tinggal memang biasanya soal pilpres itu soal pemilu itu hitung-hitungannya adalah injury time. Banyak faktor-faktor politis yang timbul menjelang hari-H pemilu," imbuhnya.

Potensi Koalisi Pilpres 2024

Hangatnya kembali hubungan Megawati-Prabowo juga mengindikasikan kemungkinan adanya koalisi PDIP dan Gerindra. Sebelum wacana menduetkan kembali Megawati-Prabowo, duet Puan Maharani-Prabowo lebih dulu muncul.

Puan merupakan putri Megawati yang kini menjabat sebagai Ketua DPP PDIP dan Ketua DPR RI.

Direktur Parameter Politik, Adi Prayitno, menyebut Partai Gerindra bersama PDIP akan mengusung Prabowo Subianto sebagai capres dan Puan Maharani sebagai cawapres pada 2024.

Bergabungnya Gerindra ke dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini dinilai sebagai salah satu upaya membangun koalisi di 2024. Gerindra dan PDIP dinilai serius membangun jalan menuju 2024.

"Pernyataan Muzani menggembok kepastian PDIP dan Gerindra maju bareng mengusung Prabowo dan Puan di pilpres," katanya.

Hasil Survei

Lalu, seberapa kuat duet Prabowo dan Puan Maharani andai jadi direalisasikan? Sejauh ini belum ada survei yang mengotak-atik simulasi duet di Pilpres 2024, namun nama Prabowo dan Puan jadi yang terkuat dalam survei elektabilitas calon presiden dan calon wakil presiden.

Survei Y-Publica yang dilakukan pada 1-10 Mei 2021 menyebutkan nama Prabowo menjadi yang kedua terkuat (16,7 persen), di bawah Ganjar Pranowo (20,2 persen).

Sementara itu, survei Puspoll Indonesia yang dilakukan pada 20-29 April, menetapkan Prabowo sebagai tokoh calon presiden dengan elektabilitas tertinggi (20,9 persen). Total sampel 1.600 responden, margin of error 2,45 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Survei Y-Publica yang sama menunjukkan elektabilitas Puan Maharani dalam bursa calon presiden (capres) rendah, hanya mencapai 0,7 persen. Namun Puan diunggulkan dalam bursa calon wakil presiden (cawapres).

Temuan survei Y-Publica menunjukkan elektabilitas Puan paling tinggi di antara sejumlah nama populer lainnya, yakni mencapai 16,2 persen, dalam bursa cawapres itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya