SOLOPOS.COM - Mantan Wakil Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi tiba di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (22/10/2019). (Antara-Puspa Perwitasari)

Solopos.com, JAKARTA -- Baru-baru ini masyarakat dihebohkan dengan rencana pemerintah untuk melarang penggunaan cadar di instansi pemerintahan karena alasan keamanan. Wacana tersebut disentuh kembali oleh Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi. Menurut Fachrul, pakai atau tidaknya cadar bukan menjadi tolak ukur bagi ketakwaan seseorang.

"Jadi, cadar itu bukan ketakwaan orang. Bukan berarti kalau sudah pakai cadar takwanya tinggi. Sudah dekat dengan Tuhan, cadar tak ada dasar hukumnya di Alquran maupun hadist dalam pandangan kami," kata Fahcrul Razi di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (31/10/2019).

Promosi Apresiasi dan Berdayakan AgenBRILink, BRI Bagikan Hadiah Mobil serta Emas

Namun, ia menegaskan wacana tersebut masih dalam kajian sehingga bagi para pengguna cadar masih dipersilakan menggunakannya. "Kalau orang mau pakai silakan," sambungnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Wacana ini ternyata mendapat dukungan dari netizen. Bahkan, ada salah satu netizen yang meminta rencana tersebut bukan hanya diterapkan di instansi pemerintah, tapi juga di area umum.

"Jangankan di lingkup pemerintah, di lingkup umum juga saya setuju... sy tidak bisa bayangkan jika kepercayaan orang bercadar diterapkan oleh umat Islam, mungkin orang tidak bisa saling kenal satu sama lain. Padahal kita diciptakan dengan muka tak satupun sama agar kita bisa saling kenal," tulis akun Abdul Rahman.

Menko PMK: ASN Pakai Cadar Perlu Ditertibkan

Senada dengan Abdul, Karlina juga mendukung rencana dari Menag Fachrul Razi. "Saya sebagai seorang wanita sangat mendukung. Lanjutkan pak menteri. Jangan dilingkup pemerintah saja, dilingkup umum jg," ujar Karlina Iskandar.

"Lanjutkan pak menteri. Semua demi Islam yg sebenarnya sesuai Alquran dan sunah rasul," tambah akun Kakekmu Sebenarnya.

Selain larangan cadar, Fachrul Razi juga menyerukan pemimpin doa untuk menggunakan bahasa Indonesia di masjid-masjid. Hal ini bertujuan agar umat Islam dan masyarakat mengerti.

Tersangka Penusuk Wiranto Pendiam Setelah Bercadar

"Dalam berdoa gunakan juga bahasa Indonesia agar umat dan masyarakat mengerti. Karena tidak semua umat, warga bangsa ini mengerti bahasa Arab," kata Fachrul Razi di Jakarta, Kamis (31/10/2019).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya