SOLOPOS.COM - Kondisi lengang di dalam gerbong KA Prameks tujuan Solo – Yogyakarta, Sabtu (21/3/2020). (Solopos-Farida Trisnaningtyas)

Solopos.com, SOLO — KA Prambanan Ekspres atau Prameks sepi penumpang setelah wabah virus corona melanda Solo dan Jogja. Tak hanya Prameks, jumlah penumpang kereta-kereta lain di wilayah PT KAI Daerah Operasi (Daops) VI Yogyakarta turun drastis.

Jumlah penumpang KA rute Solo-Jogja dan sebaliknya ini anjlok menjadi hanya 20-25%. Sementara KA jarak jauh anjlok menjadi sekitar 60% dalam satu kali perjalanan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Manajer Humas PT KAI Daops VI Yogyakarta, Eko Budiyanto, mengatakan dalam beberapa pekan terakhir, jumlah penumpang KA merosot. KA Prameks mengalami hal serupa. Pada kapasitas maksimal 100%, keterisian rata-rata hanya 60%.

“Selain memang jumlah penumpang turun karena kondisi seperti ini, kami juga memangkas kuota jumlah penumpang KA Prameks. Ini untuk menekan persebaran virus Covid-19 melalui social distancing yang dimulai per Sabtu [21/3/2020]. Jika biasanya kapasitas maksimal KA Prameks 150% dalam satu kali perjalanan, kini menjadi 75%,” ujarnya kepada wartawan di Stasiun Purwosari, Sabtu (21/3/2020).

Menurutnya, pembatasan kapasitas maksimal KA Prameks ini secara otomatis langsung disesuaikan dengan jumlah tiket yang bisa dipesan. Baik secara online melalui channel KAI maupun go show di stasiun pemberangkatan. Selain itu, tidak ada penumpang yang berdiri.

Pada penumpang KA jarak jauh, kondektur dapat memindahkan penumpang ke kursi yang kosong jika ada permintaan dari penumpang. Selain itu, penumpang dapat menghubungi kondektur melalui nomor telepon seluler yang tertera pada setiap dinding kereta.

Kondisi KA Prameks sepi penumpang memang menjadi efek pemangkasan kuota penumpang. Penerapan social distancing atau pembatasan jarak antar penumpang di area stasiun dan gerbong dilakukan untuk menekan penyebaran virus corona.

Di samping itu, penerapan social distancing di stasiun dengan membuat tanda batas di beberapa titik seperti loket, boarding, mesin check in mandiri, tempat duduk di ruang tunggu, dan berbagai area lainnya. Jarak antarpenumpang di stasiun kurang lebih 1 meter.

Pencegahan

Sebelumnya, sejak awal Februari sejumlah upaya pencegahan virus corona telah dilakukan. Di antaranya menyediakan hand sanitizer di area stasiun dan di rangkaian KA, hingga melakukan pengecekan suhu badan. Di samping itu, KAI juga konsisten menjaga kebersihan stasiun maupun sarana kereta.

Meski KA Prameks sepi penumpang, PT KAI tetap melakukan langkah preventif. Misalnya ada penyemprotan disinfektan di stasiun dan sarana KA, serta pembersihan secara rutin.

Kepala Stasiun Purwosari, Wagimin, menambahkan pihaknya melakukan berbagai upaya pencegahan persebaran Covid-19. Misalnya, pembatasan tempat duduk di ruang tunggu dengan diberi tanda silang. Begitu pula dengan antrean di loket serta boarding sehingga jangan sampai para penumpang berdekatan.

“Ya, penumpang sangat berkurang sejak adanya Covid-19. Biasanya penumpang go show KA Prameks di sini enggak pernah kebagian karena sudah habis di Stasiun Solo Balapan. Sekarang jam berapa pun tiketnya banyak. Sedangkan KA jarak jauh juga berkurang drastis kecuali KA Bengawan yang masih penuh,” paparnya.

Seorang penumpang, Alfi, mengaku sangat merasakan kali ini KA Prameks sepi penumpang. Biasanya dia kerap kali kehabisan tiket KA Prameks meskipun bepergian saat hari biasa atau bukan akhir pekan. Kini kondisi di dalam gerbong maupun di stasiun lengang.

“Sepi, mbak. Saya biasanya kehabisan karena saking penuhnya. Sekarang sepi sekali keretanya,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya