SOLOPOS.COM - Puluhan visual billboard di Soloraya banyak yang hilang dalam tiga bulan terakhir.(Istimewa)

Solopos.com, SOLO--Puluhan visual billboard di Soloraya banyak yang hilang dalam tiga bulan terakhir. Hal ini menimbulkan kerugian besar bagi para Advertising Biro Iklan. Lantas siapa pelakunya?

Pemilik Dinamis Adv, FX Diananto, mengatakan mereka yang mencuri visual billboard itu bukan orang sembarangan. Hal ini lantaran bangunan billboard yang cukup tinggi sehingga tak asal orang berani naik, apalagi melepasnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami pun menempuh langkah dengan patroli berkala. Tapi, kapan hari kami memutar untuk patroli rampung pukul 24.00 WIB, visualnya masih aman. Ternyata paginya, barang kami sudah enggak ada. Modusnya mereka mengambil di atas pukul 01.00 WIB dini hari. Bahkan, di tempat saya tidak hanya visualnya, tapi juga timer hingga instalasi listrik,” papar dia.

Baca Juga: Kredit UMKM Di Jateng Meningkat, Usaha Mikro Paling Dominan

Ekspedisi Mudik 2024

Diananto membeberkan lantaran kejadian tersebut pihaknya mesti mengganti sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap klien. Ini meliputi penggantian biaya visual dengan turut menyertakan alasan serta kronologis kehilangan.

Namun demikian, pihaknya khawatir jika ini terus-menerus terjadi, maka kepercayaan klien kepada biro iklan akan tergerus lantaran tidak mampu memberikan layanan terbaiknya.

“Kerugian kami untuk 1 visual ukuran 5×10 meter sekitar Rp2,9 juta, ini belum biaya pemasangan. Sedangkan yang ukuran 4×6 meter sekitar Rp2,5 juta. Belum lagi yang model backlight, biaya dan risiko hilangnya lebih tinggi,” imbuh dia.

Baca Juga: Duh, Puluhan Visual Billboard Raib Bikin Biro Iklan Soloraya Rugi Besar

Tidak Bisa Dilaporkan

Diananto juga menyebut kejadian semacam ini konon tidak bisa dikategorikan laporan pencurian kepada pihak yang berwajib.

Menurutnya, selama ini yang setelah biro iklan kehilangan visual billboard, mereka sifatnya hanya bisa lapor kehilangan untuk memberi keterangan kepada klien atau pun mengajukan kembali pemasangan baru.

Dia pun berharap dengan pemberitaan ini ada kepedulian dari klien maupun pemerintah terhadap kejadian tersebut.

Baca Juga: Stok Sapi Di Indonesia Capai 18 Juta Ekor Tapi Masih Impor Daging, Kenapa?

Sementara itu, pemilik Harno AR, Filtra Andy Artha, menjelaskan dirinya tak hanya kehilangan visual billboard, tetapi juga model backlight yang harganya lebih mahal.

Filtra pun menyebut visual yang diambil, rata-rata klien perusahaan rokok yang notabene cetakan kualitas bagus. Selain itu, letak titik billboard itu di pinggiran kota atau daerah perbatasan.

“Langkahnya ya sekarang kami, ada reklame punya siapa pun, kalau ada orang yang naik di atas billboard kami tegur. Kalau mereka tidak bisa menunjukkan siapa mereka, kami laporkan. Sampai saat ini kami belum ketemu,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya