SOLOPOS.COM - Penanggulangan virus Zika di Kolombia (Reuters)

Virus Zika, Pemkot mulai mewaspadai penyebaran virus Zika di Kota Bengawan.

Solopos.com, SOLO–Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo mewaspadai penyebaran virus zika di Kota Bengawan. Warga diminta meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di lingkungannya guna mencegah penyakit akibat gigitan nyamuk Aides Aegypti.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan upaya pencegahan terus dilakukan guna mengantisipasi penyebaran virus zika. Dinas Kesehatan aktif melalukan pendampingan, monitoring, evaluasi serta penyuluhan di masyarakat. Hal itu dilakukan bersama tim pemberatasan sarang nyamuk.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kami juga punya petugas pemantau jentik yang mendatangi rumah ke rumah untuk memeriksa bak kamar mandi, saluran air dan dispenser,” kata Ning sapaan akrabnya ketika berbincang dengan Solopos.com, Jumat (2/9/2016).

Sama halnya penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) maupun chikungunya, faktor penyebabnya yaitu gigitan nyamuk Aides Aegypti. Namun, serum atau vaksin untuk membunuh virus zika hingga kini belum ditemukan. Oleh sebab itu, Ning mengatakan upaya yang perlu dilakukan masyarakat untuk terhindar dari virus itu, melalui pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Pencegahannya dengan meningkatkan gerakan PHBS. “Merebaknya virus Zika bisa ditekan dengan mencegah berkembangnya jentik nyamuk.”

Ning mengatakan cara mengantisipasinya sama dengan memberantas nyamuk. Di antaranya tindakan 3 M, yakni menguras, menutup dan mengubur benda-benda yang merupakan tempat berkembangbiaknya nyamuk Aides Aegypti. Selain itu, selalu membersihkan genangan air, minum air yang cukup sehingga tidak mengalami dehidrasi serta istirahat yang cukup. “Utamakan perilaku hidup yang bersih dan sehat,” imbuhnya.

Khusus bagi pelancong, kata Ning, tidak ada larangan untuk bepergian ke luar negeri, terutama ke Singapura. Namun, bagi mereka yang ingin bepergian ke negara itu harus membekali diri dengan pengetahuan soal zika. Pihaknya telah berkoordinasi dengan otoritas Bandara Adisumarmo terkait antisipasi penyebaran virus zika. Otoritas bandara memasang thermal scanner atau alat pemindai suhu tubuh. Jangkauan pemindai alat dapat mencakup ratusan orang. Penumpang dari penerbangan luar negeri, khususnya Singapura semuanya akan melewati alat deteksi tersebut.

“Sehingga ketika ada penumpang yang suhunya di atas 38 derajat, maka dapat langsung terdeteksi,” katanya.

Ning menjelaskan jika terdapat penumpang yang dicurigai terjangkit selanjutnya dibawa ke ruang isolasi yang telah ditetapkan guna diamati lebih lanjut dan screening. Pemerintah telah menyiapkan rumah sakit umum daerah (RSUD) Dr. Moewardi sebagai rumah sakit rujukan ketika nantinya ditemukan ada yang terindikasi terjangkit Zika. Menurut Ning, kewaspadaan penyebaran penyakit zika tetap dilakukan meski hingga kini belum ada laporan temuan kasus Zika di Solo.

“Virus Zika rentan menjangkit warga di Indonesia. Karena penularan virus ini sama seperti virus demam berdarah, yaitu melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Jadi kami minta warga waspada mengenai virus Zika,” pintanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya