SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Saskatoon–Para pejabat Kanada, Selasa, mengatakan, mereka telah mengidentifikasi satu virus flu baru, yang merupakan campuran influenza manusia dan babi, pada dua pekerja peternakan di Kanada barat.

Virus baru itu tak membuat kedua pekerja tersebut sakit berat dan tak berkaitan dengan rangkaian wabah influensa H1N1 saat ini, kata Dinas Kesehatan Masyarakat Kanada.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Hasil awal menunjukkan risiko terhadap kesehatan masyarakat rendah dan rakyat Kanada yang telah diberi vaksin flu rutin musiman mestinya telah memiliki kekebalan terhadap rangkaian flu baru ini,” kata Menteri Kesehatan Kanada Leona Aglukkaq, dalam satu pernyataan.

Virus flu baru tersebut berisi gen dari rangkaian flu musiman manusia H1N1 dan virus flu yang umum terdapat populasi babi yang disebut “reassortant” tiga kali lipat, H3N2, kata Dr Greg Douglas, Kepala Bagian Hewan di Saskatchewan.

Ekspedisi Mudik 2024

Virus itu tak berkaitan dengan rangkaian baru flu babi H1N1, yang telah menewaskan 429 orang di seluruh dunia.

Rangkaian tersebut, yang disebut wabah oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), juga merupakan campuran dari influenza unggas dan manusia.

Sejak rangkaian baru virus flu babi H1N1 menyebar, para pejabat di Kanada, Amerika Serikat dan bebrapa negara lain telah meningkatkan pemeriksaan pada manusia dan babi untuk mengetahui virus flu.

Manusia dan babi dapat bertukar virus flu, kendati catatan mengenai itu sangat langka.

Pada April, kumpulan ternak di Alberta tertular virus baru H1N1 dan meskipun para pejabat kesehatan mulanya menduga seorang pekerja yang berkunjung menulari ternak, sejak itu kemungkinan tersebut telah dikesampingkan dan tak seorang pun mengetahui bagaimana babi disana terinfeksi.

“Pemeriksaan awal atas sebagian babi di peternakan itu menunjukkan bahwa hewan tersebut terinfeksi virus babi A, flu yang umum ditemukan pada binatang babi,” kata Dinas Kesehatan Masyarakat Kanada, dalam satu pernyataan.

Masalah kesehatan manusia

Namun Douglas mengatakan ternak itu tak memiliki tingkat penyakit yang sangat tinggi. Virus flu biasa ditemukan di kalangan binatang babi dan biasanya menyebabkan sakit ringan.

“Ini adalah masalah kesehatan manusia,” kata Douglas. “Babi di Saskatchewan tetap aman … Ini sama sekali bukan masalah keamanan makanan.”

Peternakan di Saskatchewan tidak dikarantina, tapi pemiliknya telah setuju untuk tidak memindahkan babinya, kata Dr. Frank Plummer, Kepala Penasehat Sains bagi Lembaga Kesehatan Masyarakat Kanada.

Virus tersebut tampaknya tak terdeteksi sama sekali kalau bukan karena peningkatan pemeriksaan influensa sebagai akibat dari wabah itu, kata Plummer.

“Setiap saat ada rangkaian baru influenza A, kita harus prihatin mengenai itu, tapi semua peristiwa ini terjadi dan hampir selalu menjadi jalan buntu,” katanya.

Semua pekerja di peternakan babi akan diberi vaksin. Douglas mengatakan ia menduga binatang babi itu akhirnya akan disembelih sebagaimana biasa.

Semua pekerja telah berada di Saskatchewan selama sekitar satu tahun dan baru-baru ini tak melakukan perjalanan, kata Dr Moira McKinnon, Kepala Medis Saskatchewan.

Plummer mengatakan virus baru tersebut tampaknya ditularkan dari babi ke pekerja.

Lebih dari selusin negara telah melarang impor babi Kanada sejak karantina dilakukan.  Bob Harding, Direktur Pelaksana Dewan Kesehatan babi Kanada, mengatakan ada keprihatinan bahwa pasar dapat salah menafsirkan hubungan virus baru itu dengan babi.

“Ini adalah ilmu pengetahuan yang difahami secara buruk. Itu berubah saat kita berbicara, tapi itu ‘tidak berkaitan dengan babi’,” kata Harding.
Ant/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya