SOLOPOS.COM - Kelelawar tidur (www.arkive.org)

Solopos.com, JAKARTA -- Para ahli mikrobiologi di Universitas Hong Kong menduga virus corona baru atau Covid-19 berasal dari kelelawar tapal kuda dari China. Sebelumnya, kelelawar memang diduga menjadi sumber virus corona, namun variannya berbeda dari SARS-CoV-2.

Dugaan terakhir itu muncul setelah Departemen Mikrobiologi Universitas Hong Kong mereplikasi usus kelelawar tapal kuda China. Kelelawar jenis ini merupakan spesies yang ditemukan di China, India, Nepal, dan Vietnam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wabah Covid-19, Indonesia Tambah Utang dari Bank Dunia US$700 Juta

Para peneliti berhasil menginfeksi struktur sel kelelawar tapal kuda China dengan virus corona baru atau SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Pada penelitian sebelumnya, spesies kelelawar dipastikan menjadi inang virus SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) yang juga menyerang sistem perpapasan, seperti Covid-19.

Laboratorium Kemenkes akan Libur Periksa Sampel Covid-19? #IndonesiaTerserah

"Kelelawar tapal kuda China mungkin benar-benar inang SARS-CoV-2 [ penyebab Covid-19 ]," kata ahli mikrobiologi Dr Yuen Kwok-yung, yang memimpin penelitian ini, seperti dikutip dilansir South China Morning Post (SCMP), Sabtu (16/5/2020).

Studi ini juga dipimpin oleh Asisten Profesor Jane Zhou Jie, dan diterbitkan dalam jurnal internasional Nature Medicine pada Rabu (13/5/2020).

Konser Amal Corona BPIP Dikritik Netizen: Indonesia Terserah!!!

Kendati demikian, Yuen mengatakan perlu penelitian lebih lanjut di alam liar untuk mengonfirmasi dugaan virus corona ini berasal dari kelelawar tapal kuda China. Yang pasti, spesies kelelawar alias kampret diketahui sebagai pembawa banyak virus yang menyerang saluran pernapasan seperti SARS pada 2003 silam.

Sementara itu, studi Universitas Hong Kong juga menemukan bahwa Covid-19 mungkin menyerang usus pasien serta membahayakan paru-paru mereka.

2 Bulan PSBB, Jokowi Akui Bansos Corona Baru Disalurkan 25%

Para peneliti memeriksa spesimen tinja dari seorang pasien berusia 68 tahun yang mengalami demam, sakit tenggorokan, batuk, dan diare. Pasien itu dirawat di Rumah Sakit Princess Margaret di Kwai Chung.

Ada di Tinja Manusia

Tidak hanya sampel tes positif untuk virus corona, tim berhasil mengisolasi virus dari tinja, yang menunjukkan telah terjadi infeksi di ususnya.

Selain mereplikasi usus kelelawar tapal kuda China, tim penelitian juga memperkenalkan virus corona ke sekelompok sel usus manusia. Sel tersebut ditanam secara buatan di laboratorium. Virus ini direplikasi dengan cepat dalam sel-sel yang dihasilkan dari usus kecil, yang dikenal sebagai enteroid, serta kolonoid, yang berasal dari usus besar.

PKS: Pak Jokowi Jangan Buang Waktu Nonton Konser! Jutaan Buruh Di-PHK

Di antara kedua bagian usus itu, jumlah virus ditemukan lebih tinggi pada kolonoid. Replikasi virus dapat menimbulkan gejala gastrointestinal (ganguan lambung dan usus) pada pasien Covid-19. Namun diperlukan studi lebih lanjut untuk menentukan hubungan antara usus dan virus corona.

Belum jelas apakah infeksi disebabkan oleh asupan makanan, misalnya manusia memakan kelelawar tapal kuda China yang terinfeksi Covid-19. Atau bisa juga itu merupakan reaksi sekunder ketika virus di saluran pernapasan menyebar ke sistem pencernaan.

Usai Banjir Kritik, Jokowi Bantah Rencana Pelonggaran PSBB

Zhou mengatakan dokter mungkin harus memeriksa kotoran pasien Covid-19 yang pulih sebelum diizinkan kembali ke masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya